Lebaran, Bank Mandiri Region VIII / Jawa 3 Jatim Siapkan Dana Tunai Rp4,4 Triliun

Regional CEO Bank Mandiri Jawa Timur I Gede Raka Arimbawa (kiri) dan Regional Operation Head Bank Mandiri Region VIII Abdul Rasyid. [Achmad Tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa.
Mengantisipasi kebutuhan uang tunai masyarakat Jawa Timur, Bank Mandiri Region VIII / Jawa 3 (Jawa Timur) menyiapkan uang tunai sebesar Rp4,4 triliun, turun 35.29 persen dibandingkan prediksi kebutuhan uang tunai Ramadan dan Libur Lebaran tahun Ialu mencapai Rp6.8 triliun.
Secara Nasional, Bank Mandiri menyiapkan dana tunai Rp 19,2 triliun, turun sebesar 24 persen akibat larangan mudik dan singkatnya libur lebaran tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Selain disebabkan turunnya transaksi penarikan tunai nasabah akibat pandemi COVlD-19.
Regional CEO Bank Mandiri JaCOVlD-19, I Gede Raka Arimbawa mengungkapkan uang tunai tersebut dialokasikan pada mesin ATM Mandiri sebesar Rp3,2 triliun dan Rp1,2 triliun ditempatkan dikantor-kantor cabang Bank Mandiri diseluruh Jawa Timur. Jumlah mesin ATM yang tersebar di seluruh Jatim sendiri ada 2.219 unit dan untuk mesin EDC ada 24.186 unit.
“Untuk kebutuhan uang Lebaran masyarakat Jatim kali ini turun 35 persen jika dibandikan momen yang sama tahun lalu. Sementara nasional juga turun 24 persen, tahun ini secara nasional hanya disiapkan Rp19,2 triliun,” terangnya, Kamis (14/5).
Gede menambahkan bentuk dukungan kebijakan pembatasan aktivitas sosial guna memutus rantai penyebaran Covid-19, Bank Mandiri telah melakukan penutupan sementara kantor cabang sebesar 48,32 persen. Karene dengan imbauan pemerintah mengurangi aktivitas di luar, berimbas kepada jumlah transaksi di cabang yang semakin menurun.
Bank Mandiri juga mengimbau nasabah aktif menggunakan layanan Mandiri Online terbaru untuk memenuhi kebutuhan transaksi keuangan termasuk melakukan transaksi pembayaran, transfer, pembayaran pajak, BPJS, telepon, kartu kredit, pembelian pulsa, pembukaan rekening deposito dan transaksi lainnya.
“Selama libur Lebaran 22 – 25 Mei, ada 15 kantor cabang kita yang masih tetap beroperasi dengan jam terbatas melayani nasabah, terutama penyetoran uang BBM, termasuk emergency call untuk membantu nasabah yang kesulitan misalnya ATMnya tertelan mesin atau terblokir,” jelasnya.
Sementara itu dengan adanya pademi Covid-19 berdampak luas pada hampir seluruh sector. Untuk itu, Bank Mandiri melakukan restrukturisasi pinjaman untuk Small Medium Enterprise (SME) dan Usaha MIkro. Saat ini di Jatim, SME dengan linit kredit Rp500- Rp25 miliar, sebanyak 411 nasabah yang mengajukan restrukurisasi dan sudah efektif sebanyak 300 an dengan baki debet Rp878 miliar.
“Untuk usaha mikro dari 30 ribu yang sudah efektif 18 usaha mikro dengan tenor 6-12 bulan. Langkah ini guna meringankan beban mereka untuk bisa mengatur keuangan dampak covid-19. Selain itu, kita juga membantu usaha grosir yang selama ini mengandalkan jualan offline menjajal jualan online,” pungkas Gede.
Transaksi periode bulan Februari ke Maret, trend transaksi melalui mandiri online, mandiri :internet bisnis (MIB) dan ATM mengalami peningkatan. Untuk trend mandiri online meningkat sebesar 8.36 persen, trend transaksi melalui MIB meningkat sebesar 2.52 persen, trend transaksi melalui ATM meningkat sebesar 4.10 persen. Khusus untuk EDC karena banyak merchant yang tutup mengakibatkan menurunnya transaksi melalui EDC sebesar 24.20 persen.[riq]

Tags: