LERPAM Jombang : 60 % Pemilih Pemula Pilih Mundjidah-Sumrambah

Firmansyah, Direktur LERPAM Jombang saat di wawancarai sejumlah wartawan, Rabu siang (21/03). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Konstelasi politik Pemilihan Bupati (Pilbup) Jombang semakin dinamis. Digelar kurang dari empat bulan lagi, muncul survey yang di lakukan Lembaga Riset dan Pengembangan Masyarakat (LERPAM) Jombang yang menyimpulkan, para pemilih pemula lebih menyukai Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 1, yakni, Hj. Mundjidah Wahab-Sumrambah.
Direktur Lembaga Riset dan Pengembangan LERPAM Jombang , Firmansyah saat di wawancarai sejumlah wartawan, Rabu siang (21/03), meski belum selesai proses survey, namun diperoleh data pemilih pemula lebih menyukai pasangan nomor 1..
“Sudah jalan (survey) tapi belum finish. Untuk di kelompok pemilih pemula, Bu Mundjidah-Sumrambah unggul 60 persen lebih,” kata Firmansyah.
Ia menjelaskan, kelompok pemilih pemula yang menjadi sasaran survey LERPAM terdiri dari segmen mahasiswa, pelajar, dan sebagian guru-guru muda. Metode survey yang di lakukan oleh LERPAM dengan menggunakan metode ‘Talk Of Mind’ dengan pertanyaan jika Pemilukada di lakukan saat ini dan selalu di ‘up date’ tiap bulannya.
“Kita buat survey dengan pertanyaan langsung (Talk Of Mind), dengan pertanyaan pokok seandainya pemilihan bupati di lakukan hari ini, siapa yang anda pilih, 60 persen lebih memilih Mundjidah-Sumrambah, Pak Nyono 20 persen lebih, dan Pak Syafiin sekitar 9 persen,” papar Firmansyah.
Lanjut Firmansyah, survey yang di lakukan pihaknya dengan jumlah orang yang di survey sekitar 40 lebih dengan sistem periodik. Sebelum kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menimpa Nyono Suharli Wihandoko, pemilih pemula masih banyak menjatuhkan pilihannya pada Pasangan Calon Nyono-Subaidi.
“Sebelum kasus KPK, Pak Nyono masih unggul sekitar 54 persen,” lanjutnya.
Masih pria yang juga menjadi dosen di salah satu sekolah tinggi di Jombang tersebut, LERPAM belum melakukan survey kepada pemilih kalangan bawah yang di didominasi oleh masyarakat desa.
“Yang belum kita lakukan (survey) ke segmen desa, pemilih bawah. Karena sudah terkontaminasi pemilihan kepala desa, maka di segmen ini, kecenderungan pemilih biasanya ‘wani piro’, dan itu jumlah (pemilihnya) yang paling banyak,” pungkasnya.(rif)

Tags: