Lulusan SMAN 3 Sidoarjo Ditanamkan Perilaku Kejujuran

Kepala SMAN 3 Sidoarjo sedang memberikan penghargaan kepada siswanya yang berprestasi. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Sebanyak 422 siswa lulusan SMAN 3 Sidoarjo 2020/2021 dari Program Peminatan IBB (Ilmu Bahasa dan Budaya), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan MIPA (Matematika dan Ilmu Pengahuan Alam) mendapatkan nasehat dari kepala sekolahnya. Agar menanamkan perilaku kejujuran dalam menjalankan aktivitasnya usai meninggalkan SMAN 3 Sidoarjo.
“Bertindaklah dan perilakulah, serta tanamkan kejujuran dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Karena kejujuran akan sangat berdampak dalam kebaikan. Baik itu kepada diri sendiri, lingkungan terdekat ataupun orang lain,” pesan Kepala SMAN 3 Sidoarjo, Dr Ristiwi Peni MPd dalam gelar Wisuda Tahun Ajaran 2020/2021, Sabtu (8/5) lalu.
Ristiwi berharap kepada semua siswanya yang sudah diwisuda atau telah lulus dan menjalankan aktivitasnya masing – masing usai menamatkan SMA, agar bisa menjaga nama baik sekolah. ”Saya juga berpesan dimanapun anda berada harus bisa menjaga kejujuran. Karena kejujuran akan membawa kehidupan yang lebih baik lagi,” pesan Ristiwi Peni.
Gelar Wisuda Lulusan SMAN 3 Sidoarjo 2021 sekaligus diisi dengan memberikan apresiasi, memberikan penghargaan kepada siswanya yang berprestasi, baik akademik maupun non akademik, di semua peminatan, yakni IBB, IPS dan MIPA.
Mereka yang berprestasi akademik untuk peminatan IBB pertama Anastasya Peb Sabda Cut Mulyani, kedua Rizky Ardina Amalia, ketiga Dinda Larasati Esa Putri. Untuk peminatan IPS yang pertama adalah Regina Cherryl Nathaniasuci, kedua Presita Ayudya Febriyanti dan ketiga Nabila Rasendriya.
Untuk peminatan MIPA yang pertama Nur Chikmatul Masyhuroh, kedua Razzan Aldrich Yudhistira dan yang ketiga Maryam Supingki. Sedangkan untuk prestasi non akademik 2020/2021 yang pertama Dzihthauly Ramadhan bidang olah raga Catur, kedua Alifian Mamnun dalam bidang olah raga Pencak Silat dan ketiga Riski Fadilah bidang Seni Solo Vokal.
Ristiwi menambahkan, dalam pelaksanaan wisuda ini dilakukan dalam dua sesi, dan tidak mengundang orang tua siswa. Kondisi ini dilakukan agar tidak terjadi kerumunan di sekolah. Walaupun begitu tetap menerapkan prorokol kesehatan yang ketat. [ach]

Tags: