Macet akibat Banjir, Bupati Gresik Turun dari Mobdin

Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto turut mengatur kemacetan arus lalu lintas. [kerin ikanto/bhirawa]

Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto turut mengatur kemacetan arus lalu lintas. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Melihat kemacetan di Jembatan Sembayat cukup padat, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto langsung turun dari Mobil Dinas (Mobdin) nya turut mengurai kemacetan yang diakibatkan luapan dari Bengawan Solo, Jumat (2/12). Tanpa canggung, orang nomor satu di Pemkab Gresik ini langsung turut berjibaku mengantur kemacetan.
Setelah berkoordinasi dengan pihak kontraktor pembangunan Jembatan Sembayat, kemacaten itu tak lama kemudian lancar. Bupati Sambari minta oprit jembatan pada sisi Utara digunakan jalan umum. Setelah menelpon pihak berwenang, seketika Bupati Sambari memanggil dua alat berat yang stand by untuk membantu. Sejumlah box culvert yang menghalangi jalan disana disingkirkan menggunakan eskavator.
Kemudian Bupati Sambari memanggil dump truck yang kebetulan melintas minta menurunkan muatannya pada cekungan yang digenangi air. Hanya beberapa menit, dua alat berat eskavator dan tendem roller sudah berhasil meratakan urukan, sehingga bisa dilewati sementara.
”Ayo silahkan lewat sini. Kalau gak berani biar saya yang mengemudikan,” tantang Bupati Sambari kepada para supir kendaraan besar agar lewat jalan yang telah dibuat itu.
Kemacetan panjang di sekitar Jembatan Sembayat tampaknya semakin parah karena genangan banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo. Dampak kemacetan ini menghambat aktifitas warga sekitar wilayah terdampak Banjir, yaitu Kec Bungah, Kec Dukun dan sekitarnya.
Lintasan jalan di atas Jembatan Sembayat diberlakukan jalur buka tutup. Hal ini karena selain ada pengerjaan Jembatan Sembayat baru, juga ada genangan air sangat tinggi di jalur jalan itu. Kendaraan yang melalui jalan itu tentu harus ekstra hati-hati. Terlihat sejumlah kendaraan kecil dan roda dua banyak yang mogok.
Dalam keterangannya Bupati Sambari menyampaikan, pihaknya sejak awal sudah koordinasi dengan BBWS agar mengatur pintu air Bendung Gerak Sembayat (BGS). ”Saya sudah sampaikan agar buka tutup pintu air diatur dan diantisipasi agar tak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan misalnya banjir,” kata Bupati Sambari didampingi Kabag Humas Pemkab Gresik, Suyono.
Bupati Sambari juga minta Kepala BPBD, Abu Hasan yang ikut hadir agar selalu siap terhadap hal-hal kemungkinan terburuk akibat banjir itu. ”Segala logistik dan seluruh persiapan agar selalu dikoordinasikan dengan pihak kecamatan maupun desa. Cukupi dengan sebaik mungkin,” pinta Bupati Sambari serius. [eri]

Tags: