Maknai Peran Kartini Saat Pandemi

Anik Maslachah

Anik Maslachah
Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah mengajak para perempuan untuk berani mewujudkan mimpi mereka. Meski pandemi, perempuan bisa berdaya dalam segala hal.
Pada momen 21 April sebagai hari Kartini kali ini, Anik menyampaikan bahwa perempuan tetap harus menjadi ibu bagi anak anaknya, meski beraktivitas publik. Menyediakan waktu bagi keluarga, karena sentuhan kasih sayang ibu tidak tergantikan.
“Ibu menjadi guru pertama dan utama anak anaknya. Banyak keberhasilan anak-anak diawali dari keluarga berkualitas. Kualitas peran bukan diukur dari seberapa banyak waktu yang digunakan dengan keluarga, tapi bagaimana waktu yang ada itu bermanfaat,” katanya.
Menurut Anik yang juga Sekretaris DPW PKB Jatim ini, perempuan perlu beraktivitas sosial, sehingga memperkaya pengalaman yang bisa bermanfaat dalam pengelolaan hidup yang sehat dan bermartabat. “Seringkali perempuan yang beraktifitas sosial lebih punya daya tahan ketimbang berfungsi domistik saja,” terangnya.
Perempuan, lanjutnya, harus jadi warga terdidik yang selalu belajar setiap saat. Sehingga ketika aktifitas pendidikan masih daring, seorang ibu bisa menjadi guru bagi putra-putrinya secara terarah. “Sebab tidak dinafikan akibat belajar di rumah, angka kekerasan pada anak yang dilakukan orang terdekatnya makin kian tinggi. Pun juga kenakalan anak juga makin tak terbendung,” urainya.
Anik menyampaikan, perempuan juga harus berperan sebagai manajer keuangan, saat pandemi yang berdampak pada resesi ekonomi maka literasi keuangan sangat penting. “Dimana, perempuan harus mampu mengatur berdasarkan kebutuhan skala prioritas agar tetap harmonis dalam keluarga,” tambahnya.
“Disamping itu, perempuan harus punya literasi kesehatan, karena kesehatan keluarga bermula dari sejauhmana peran ibu merawat kesehatan dirinya dan keluarganya,” pungkasnya.
Perlu diketahui, RA Kartini merupakan salah satu pahlawan nasional, sebagai pelopor kebangkitan kaum perempuan Indonesia. Tak salah jika RA Kartini dikenal sebagai pahlawan emansipasi wanita Indonesia dan mendapat penghormatan Pemerintah Republik Indonesia.
Untuk mengenang perjuangan dan jasa-jasanya tersebut, maka pemerintah menetapkan tanggal 21 April sebagai hari Kartini dan hingga saat ini terus diperingati. [geh]

Rate this article!
Tags: