Masuki Penghujan, Perum Jasa Tirta I Bersihkan 400 Ton Sampah per-Minggu

Dirut PJT I, Raymond Valiant Ruritan dalam keterangan persnya, Rabu (6/10). [Abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Memasuki musim penghujan, Perum Jasa Tirta (PJT) I rutin melakukan perawatan air di wilayahnya. Demi menjaga kualitas air yang akan dialirkan dan dikonsumsi masyarakat, PJT I membersihkan sampah-sampah yang memenuhi aliran sungai.

“Memasuki musim hujan, fokus kami yakni mengenai genangan dan banjir. Kemudian yang tidak kalah pentingnya yakni menjaga kualitas air, karena musim hujan juga membawa dampak tersebut,” kata Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan, Rabu (6/10).

Pihaknya pun terus melakukan pembersihan sampah pada aliran sungai. Bahkan pembersihan rutin sampah ini hasilnya mencengangkan. Volume sampah yang ada di sepanjang Kali Surabaya terus bertambah. Setiap minggunya petugas bisa mengangkut sebanyak 400 ton sampah basah dari sungai di Surabaya.

“Bersih-bersih sungai terus kami lakukan. Bahkan setiap minggunya volume sampah yang didapati sebanyak 400 ton. Itu semua sampah basah,” jelasnya.

Volume sampah ini, sambung Raymond, akan semakin meningkat mengingat mulai memasuki musim penghujan. Sebagian besar sampah padat seperti seng, sandal dan perabotan rumah tangga. Tak lupa pihaknya mengimbau masyarakat untuk tertib membuang sampah, jangan sembarangan.

Sebab diakuinya peran masyarakat sangat diperlukan demi menjaga kualitas air dan mencegah banjir. Hal terkecil yang bisa dilakukan yakni dengan membuang sampah pada tempatnya. Dan tidak membuang sampah padat di sungai. Sebab ada sekitar 20 titik pembuangan sampah di sepanjang aliran Kali Surabaya dari Driyorejo Gresik hingga Gunungsari Surabaya.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tertib buang sampah dan jangan buang sampah sembarangan, apalagi di sungai. Kalau benar-benar peduli lingkungan, harus dimulai dari cara kita membuang sampah yang benar,” imbaunya.

Ditambahkan Raymod, pihaknya juga telah menyiapkan tiga unit eskavator apung untuk melakukan pengambilan sedimen dan sampah dari sungai sepanjang musim hujan. Yakni pengambilan sedimen di sungai dari Wringin Anom hingga Gubeng.

“Kami juga akan imbau dan minta tolong kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengurusi hal ini. Karena sampah sebenarnya tanggung jawab Pemkab atau Pemkot,” pungkasnya. [bed]

Tags: