Masyarakat Urban di Kota Malang Berpotensi Dipulangkan

karikatur ilustrasi

Kota Malang, Bhirawa
Usai lebaran diharapkan tidak ada masyarakat urban yang  mengadu nasib di Kota Malang.  Terutama bagi para pencari kerja yang sama sekali belum ada kepastian mendapatkan pekerjaan. Apabila kedapatan, maka yang bersangkutan diminta untuk segera kembali ke daerah asalnya, bahkan akan dipulangkan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang Eny Hari Sutiarny,   Rabu (5/7) mengutarakan,  perpindahan masyarakat urban dilatarbelakangi oleh empat faktor. Karena pekerjaan, mencari pekerjaan, sekolah, dan urusan keluarga seperti ikut suami atau isteri.
Dari keempat faktor itu, masyarakat yang secara sengaja mencari pekerjaan akan diwaspadai dan berpotensi diminta pulang ke daerah asalnya. Karena akan menjadi persoalan tersendiri, jika nekat merantau di Kota Malang.
“Jajaran pemerintah sampai kelurahan akan mendata warga yang datang dengan KTP luar kota dan ditanyai keperluan. Jika alasannya memang mencari kerja tapi nyatanya belum menemukan pekerjaan maka akan kami imbau untuk pulang saja,”ujarnya.
Saat ini menurutnya tidak kurang dari enam ribu usia produktif di Kota Malang masih menganggur. Persaingan ketat pun harus dihadapi oleh para pencari kerja dan akan menambah beban apabila lapangan pekerjaan tidak mencukukupi.
Ia menyatakan, ada beberapa titik yang selalu menjadi jujukan masyarakat urban. Paling dominan adalah daerah Ngaglik RW 01 Kelurahan Sukun dan Tanjung Rejo. Kebanyakan dari mereka berasal dari Pasuruhan, Probolinggo dan Madura yang sengaja datang untuk menjadi tukang becak atau ikut saudaranya melakukan kegiatan jual beli, alakadarnya.
“Kalau dulu di kawasan Muharto, tapi sekarang di sana sudah sangat padat, makanya sekarang di cari ditempat yang masih memungkinkan, ini akan kita waspadai, ” terang mantan Staf Ahli Pemkot Malang itu..
Pihaknya lantas menghimbau, agar sebelum mengadu nasib ke Kota Malang, masyarakat dari luar Kota Malang untuk berfikir secara bijak. Selain itu, masing-masing daerah tentu memiliki kebijakannya masing-masing untuk mensejahterakan rakyatnya.
Sementara  Wakil Walikota Malang, Sutiaji juga menyampaikan, agar penduduk Kota Malang tak menjadi masyarakat urban dengan mengadu nasib di kota yang lebih besar seperti Surabaya dan Jakarta. Karena pemerintah kota juga sudah menerapkan kebijakan daerah untuk kesejahteraan masyarakat.
“Salah satu yang kami galakkan sekarang itu ekonomi kerakyatan, jadi cukup di kota sendiri saja, tidak usah mengadu nasib di tempat lain apabila masih belum bisa bekerja secara pasti,”tutur Sutiaji. [mut]

Tags: