Medicelle Edukasi Kesehatan Payudara Melalui Breast Health Center

Spesialis Bedah dan Payudara di Medicelle Clinic, dr Sahar Bawazeer saat menerangkan kelebihan dari alat Mamografi memiliki teknologi Digital Breast Tomosynthesis (DBT). (Achmad tauriq/bhirawa)

Surabaya, Bhirawa
Kesehatan payudara terhadap penyakit kanker masih banyak menghantui para perempuan, apalagi ditambah dengan kondisi gaya hidup serta kurangnya pemahaman terhadap bahayanya kanker payudara.

Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya kaum perempuan, Medicelle Clinic Surabaya telah membuka Breast Health Center yang menjadi pusat informasi terhadap kesehatan payudara yang mudah diakses melalui media sosial.

Spesialis Bedah dan Payudara di Medicelle Clinic, dr Sahar Bawazeer mengungkapkan Breast Health Center ini akan sangat mempermudah masyarakat mendapatkan informasi berkaitan dengan kesehatan payudara, cukup melalui hotline dan media sosial yang disediakan masyarakat bisa mendapatkan informasi tersebut.

“Dengan layanan hotlini ini, mereka bisa banyak bertanya dan akan kami jelaskan hingga sedatail mungkin hingga mereka paham. Untuk itu diruangan Breast Health Center ini kami pasang banyak poster yang berkaitan dengan kesehatan payudara supaya mereka paham,” terangnya, Kamis (22/4).

dr Sahar menambahkan dengan perkembangan gaya hidup yang pesat ini, perkembangan penyakit kanker payudara sudah mulai menjangkau usia muda dari 17 tahun hingga 40 tahun. “Padahal dahulu penyakit kanker hanya ada di perempuan usia 45 tahun keatas, tapi sekarang sudah tidak lagi. Untuk itu kami ingin para perempuan ini tidak malu untuk memeriksakan diri sedini mungkin dengan screening,” jelasnya.

Adapun teknologi yang digunakan bisa melalui USG atau Mamografi. Deteksi dini kanker payudara (skiringi dan diagnostik) dengan mamografi ini bisa meningkatkan hasil dalam terapi. “Mamografi kita bisa gunakan jika payudara tanpa ada benjolan atau benjolan yang tidak terlihat kita bisa lihat. Kalau USG ada benjolan dulu,” ujar dr. Sahar.

Mamografi memiliki teknologi Digital Breast Tomosynthesis (DBT) atau disebut juga 3D. Karena kemampuannya mengambil gambar lapis demi lapis dan dari berbagai macam sudut.

Namun selain mamografi, ada salahsatu tindakan yang sering dilakukan dr Sahar dalam menangani pasiennya yakni MIBS (Minimally Invasive Breast Surgery) merupakan prosedur tindakan pengambilan benjolan pada payudara menggunakan Vacuum-Assisted Biopsy (VAB).

Benjolan yang dapat diambil dengan menggunakan MIBS adalah benjolan jinak yang memiliki ciri-ciri padat pada salah satu atau kedua payudara, benjolan tersebut juga mudah bergerak. “Benjolan dapat membesar, mengecil atau menghilang dalam jangka waktu yang lama atau apabila dipicu oleh kehamilan dan terapi hormon. Benjolan tidak terasa nyeri, meskipun ditemukan pada beberapa pasien terasa pada saat menstruasi,” kata dr. Sahar.

Selain itu kata kelebihan tindakan MIBS tersebut dapat dilakukan hanya dengan bius lokal disekitar payudara, sehingga tidak mengganggu aktivitas bahkan setelah tindakan bisa aktivitas seperti biasa. Kelebihan lain adalah, MBIS di Medicelle Clinic minim sayatan pada kulit kurang lebih 5 mm serta tidak menganggu estetika payudara. “Dan proses pengambilannya sangat cepat hanya sekitar 15 menit bahkan penyembuhannya juga sangat cepat,” pungkas dr Sahar. [riq]

Tags: