Melalui IB Menuju Swasembada Daging

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Jatim berupaya melangkah menuju swasembada daging, salah satunya dengan mengupayakan program Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik yang merupakan salah satu langkah mendongkrak kenaikan angka kelahiran sapi.
Hal itu kini terus dilakukan Jatim untuk mempertahankan predikat sebagai gudang ternak sapi sekaligus turut mensukseskan program ketahanan pangan nasional. Salah satunya, Dinas Peternakan (Disnak) optimis bisa merealisasikan target 1,15 juta sapi di tahun 2014.
Untuk mewujudkan angka kelahiran melalui IB menuju swasembada daging, Disnak Jatim juga mengoptimalkan kinerja sekitar 1,349 petugas Inseminator, petugas PKB (Pemeriksa Kebuntingan), petugas ATR (Asistensi Ternak Reproduksi), juga 45 dokter hewan Puskeswan selaku pengawal kesehatan hewan dan kesehatan reproduksi ternak.
Tidak hanya itu, upaya tersebut juga melibatkan keberadaan 57 tenaga lepas harian (THL) Puskeswan juga turut melakukan pembinaan kelompok peternak, dan 84 Puskeswan yang tersebar di 38 kabupaten/kota, terutama di kantong-kantong peternakan di Jatim dengan jumlah tenaga SDM sebanyak 65 dokter didampingi 39 paramedis..
Memang, program IB merupakan salah satu program strategis dan tepat guna yang mampu meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak serta mendukung populasi nasional.
Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak sapi relatif berbiaya murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak. Untuk itu, Disnak Jatim bekerjasama dengan seluruh Disnak kabupaten/kota mensosialisasi ke seluruh peternak dan mampu menarik minat peternak agar melakukan kawin suntik hewan ternaknya.
“Dengan IB, maka potensi Jatim sebagai gudang ternak mampu dipertahankan, dan jumlah populasi sapi akan meningkat. Program IB diharapkan disamping berhasil meningkatkan populasi dengan program Berlian (sapi beranak lima juta ekor dalam lima tahun), juga bertujuan memperbaiki dan mempertahankan plasma nutfah lokal,” kata Kepala Dinas Peternakan Jatim, Ir Maskur MM.
Seperti diketahui, IB adalah teknologi memasukkan mani (semen) beku pejantan ke vagina hewan betina bertujuan peningkatan produksi, budidaya, dan produktivitas, pembibitan. Sasaran yang hendak dicapai program IB sebagai langkah mendongkrak kenaikan angka kelahiran sapi.
Maskur mengatakan, angka kelahiran sapi untuk tahun 2013 lalu berkisar 1 juta ekor sedang target untuk tahun 2014 berkisar 1,15 juta ekor. Dari data dinas, per Januari 2014 angka kelahiran sapi mencapai 73,347 ekor, untuk yang bunting masih menunggu.
Disnak Jatim juga optimis jika target kelahiran sapi 1,15 juta ekor pada akhir tahun 2014 dipastikan bisa terlampaui. Namun juga diiringi pelaksanaan IB harus maksimal, dengan satu tujuan upaya peningkatan persentase pertumbuhan dari 6,18 persen pertahun pada periode 2009 – 2013 dapat dinaikkan menjadi 6,26 persen pada periode 2014 -2018.
Adapun populasi sapi potong tahun 2014 sebesar 4.071.391, tahun 2015 sebanyak 4.326,260, tahun 2016 sebanyak 4.597,084, tahun 2017 sebanyak 4.884,861, dan tahun 2018 sebanyak 5.190,653, dengan demikian terjadi kenaikan populasi mampu direalisasikan sesuai rencana.
Maskur mengatakan, semua betina bisa dilakukan IB. “Yang pasti, betina penerima harus sehat, tempat reproduksinya sehat, bagus, tidak mandul. dilakukan pada saat betina sedang birahi, yang dikenal dengan istilah, 4A, 2B, 1c,” paparnya.
Ia menambahkan, dalam swasembada daging memang ada lima program utama yang harus dilakukan, yaitu penyediaan bibit sapi, penyediaan bakalan sapi, peningkatan produksi dan reproduktivitas sapi lokal, pencegahan pemotongan betina produktif, dan mengatur stok daging sapi dalam negeri.
“Sebenarnya, jika Jatim sudah mencapai swasembada daging maka akan banyak meraih nilai tambah dan keuntungan,” katanya.
Nilai tambah dan keuntungan itu seperti terjadi peningkatan pendapatan masyarakat dan kesejahteraan peternak, penyerapan tenaga kerja, penghematan devisa negara, optimalisasi pemanfaatan potensi ternak sapiĀ  lokal, dan peningkatan penyediaan daging sapi yang aman, sehat, utuh dan halal. [rac]

Rate this article!
Tags: