Melihat Keunggulan Inovasi Drs Malik MPd, Kepala SMKN 1 Bondowoso

Kepala SMKN 1 Bondowoso Drs Malik MPd, saat menerima penghargaan juara 2 inovasi Kepala Sekolah GTK Creative Camp Batch 3 tahun 2022 Dinas Pendidikan Jatim sebagai penggagas program APIG.

Gagas Program APIG 2022, Rebut Juara Dua Kasek GTK Creative Camp Batch 3 Dindik Jatim
Kabupaten Bondowoso, Bhirawa
Sebagai salah satu sekolah favorit di Kabupaten Bondowoso, SMKN 1 Bondowoso tak pernah berhenti menelorkan inovasi baru. Itulah yang dilakukan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bondowoso, Drs Malik MPd. Terbukti, baru baru ini, Kepala Sekolah teladan itu berhasil meraih penghargaan juara 2 Kepala Sekolah GTK Creative Camp Batch 3 tahun 2022 Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Menurut Malik, penghargaan membanggakan dari Dinas Pendidikan Jawa Timur itu disambut secara meriah oleh jajaran keluarga besar SMKN 1 Bondowoso. Mulai tenaga pendidik, tenaga kependidikan, pengurus komite sekolah hingga seluruh siswa kompak menyambut dengan gembira.
“Ini merupakan prestasi bersama yang berhasil diraih SMKN 1 Bondowoso. Ini akan menjadi pendorong untuk terus mengukir prestasi, saat ini dan masa mendatang,” tutur mantan Kepala SMKN 1 Klabang, Kabupaten Bondowoso itu.
Tak cukup itu, jajaran Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso, yang meliputi Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo juga ikut memberikan apresiasi atas pencapaian prestasi tersebut. “Ya Pak Kacabdin juga memberikan apresiasi atas pencapaian prestasi yang di raih SMKN 1 Bondowoso. Pak Kacabdin terus mendorong agar kami jangan pernah berhenti untuk membuat inovasi sehingga SMKN 1 Bondowoso semakin dikenal,” tutur Malik.
Bagi Malik, inovasi itu di ciptakan bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) SMKN 1 Bondowoso dapat berjalan dengan maksimal. Artinya, sebut dia, tidak ada jam pelajaran kosong yang akan merugikan siswa. Untuk itu, imbuh Malik, ia menargetkan dari program APIG (Aplikasi Piket Guru) itu tercipta zero jam kosong disetiap kelas. “Ini merupakan cara Jitu untuk memberantas kelas jam kosong,” tutur Ketua MKKS SMK Negeri Kabupaten Bondowoso itu.
Malik menambahkan, tujuan dari adanya inovasi ini diantaranya, untuk memantau kegiatan belajar mengajar di sekolah; dapat memudahkan tugas guru piket; menangani kelas kosong dengan cepat serta dapat memberantas kelas kosong di sekolah. “Ya sejak perumusan awal kami mendapatkan dukungan penuh dari para guru dan elemen lain yang ada di SMKN Bondowoso. Kami patut bersyukur akhirnya adanya inovasi ini diganjar dengan penghargaan yang menggembirakan,” ulas Malik.
Malik menceritakan, saat ini SMKN 1 Bondowoso memiliki 45 rombongan belajar dan luas jarak antar kelas cukup jauh sehingga untuk memantau aktivitas siswa di dalam kelas cukup jauh. Bahkan, akunya, ketika ada guru yang mendapatkan tugas dinar luar menambah rumit timbulnya masalah tersebut. “Maka sepakat dibentuklah aplikasi yang bernama “APIG” sehingga KBM di SMKN 1 Bondowoso tidak ada lagi kelas yang kosong. Ini suatu terobosan yang bagus, makanya berhasil menorehkan penghargaan dari Dinas Pendidikan Jatim,” tandas Malik.
Lebih jauh Malik memaparkan, kala itu juga muncul masalah yang dialami guru piket yang kesulitan memantau guru yang ada di kelas. Permasalahan ini dikarenakan jumlah kelas yang relative banyak hingga 45 rombongan belajar dan lokasi sekolah yang cukup luas menjadikan guru piket kesulitan mendeteksi atau memantau keberadaan guru di kelas. “Akhairnya kami memanfaatkan teknologi untuk membuat sistem yang efektif, efisien dan akurat. Teknologi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut,” terang Malik.
Aplikasi yang dibuat ini, ulas Malik, merupakan aplikasi pemantauan keberadaan guru mengajar. Saat digunakan, Ketua kelas menginput laporan kehadiran guru setiap jam pelajaran pada aplikasi yang dapat digunakan pada aplikasi android setiap pergantian jam. Data hasil input siswa yang berupa tanda kelas tersebut, lanjut Malik, keberadaan guru akan ditampilkan pada layar monitor yang diketahui oleh guru piket dan kepala sekolah. “Ya dari layar tersebut guru piket mengetahui kelas-kelas yang kosong tanpa mendatangi kelas sehingga guru piket segera menindaklanjuti jika ada kelas yang kosong,” tegas Malik.
Kata Malik, APIG yang berbasis web dan android ini sangat efektif untuk memantau pembelajaran di kelas sebab dengan adanya aplikasi ini guru piket akan lebih cepat menindaklanjuti jika ada kelas yang masih belum ada gurunya. Aplikasi ini juga dapat merekam hasil pemantauan setiap harinya sehingga sekolah memiliki data yang akurat sebagai bukti pemantauan pembelajaran guru di kelas. “Itu beberapa keunggulannya,” pungkas Malik.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Bondowoso Bidang Kehumasan, Aning, mengakui banyak sisi positif dari pembuatan Aplikasi Piket Guru ini. Diantaranya, beber Aning, sebagai sarana pemantauan proses kegiatan pembelajaran; sebagai sarana pemantauan ketidak hadiran guru mengajar di kelas sesuai jadwal pelajaran yang berlaku. “Terakhir, untuk mempermudah guru piket memantau kelas-kelas yang kosong serta untuk membantu guru piket memberikan tugas ke kelas-kelas yang kosong,” kupas Aning.
Masih kata Aning, program inovasi APIG ini juga memiliki sisi manfaat yang besar bagi siswa dan sekolah yakni sebagai sarana pemantauan proses kegiatan pembelajaran; sebagai sarana pemantauan ketidak hadiran guru mengajar di kelas sesuai jadwal pelajaran yang berlaku serta untuk mempermudah guru piket memantau kelas-kelas yang kosong. “Program APIG ini juga memiliki manfaat untuk membantu guru piket dalam memberikan tugas di kelas-kelas yang kosong,” pungkasnya. [Sawawi]

Tags: