Membentengi NKRI dari Ancaman Radikal

Judul : Islam, Pancasila, dan Deradikalisasi
Penulis : Syaiful Arif
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Cetakan : 2018
Tebal : 254 halaman
ISBN : 978-602-04-6222-6
Peresensi: Zaitur Rahem
Dosen INSTIKA Guluk-Guluk Sumenep Madura 

Kehidupan masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini terus diuji. Sejumlah kejadian yang diduga berlatar pemahaman radikal cenderung menciderai bangunan harmonis masyarakat. Indonesia, dalam miniaturnya merupakan bangunan masyarakat dengan aneka perbedaan. Keragaman budaya, bahasa, adat, keyakinan, dan warna kulit ini sudah menjadi bagian penting bagi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perbedaan menjadi pengikat yang menguatkan tentang nasionalisme keindonesiaan. Miniatur keindonesiaan ini dari dulu hingga saat ini menjadi bagian integeral kehidupan berbangsa dan bernegara.
Buku ini hadir mengingatkan dan menguatkan rasa tentang kecintaan terhadap tanah air Indonesia. Bahwa, menjaga tanah air ini membutuhkan totalitas kesadaran. Baik, pengabdian yang bersifat materi atau material. Pergerakan ajaran/faham radikalisme, yang dinilai mulai menjamur di sejumlah kawasan membutuhkan tekad untuk memusnahkannya. Perlawanan terhadap gerakan-gerakan yang bertentangan dengan nilai-nilai falsafah dasar negara Indonesia tidak boleh dibiarkan tumbuh di atas tanah pertiwi. Radikalisme dalam praktiknya, mencoba mempraktikkan satu perilaku intoleransi dan disharmonisasi. Sehingga, praktik radikalisme sangat bertentangan dengan pandangan hidup masyarakat di Indonesia.
Harus disadari, gerakan radikalisme sudah banyak bermunculan. Diduga, gerakan radikalisme mulai masi ke sejumlah tempat kegiatan masyarakat. Seperti, lembaga pendidikan, tempat kursus, dan lainnya. Bahkan, akhir-akhir ini terjadi sejumlah kejadian menakutkan berupa bom bunuh diri, seperti yang pernah terjadi di kawasan Surabaya Jawa Timur. Kejadian-kejadian tersebut menjadi pukulan menyakitkan bagi bangsa Indonesia. Sebab, kejadian-kejadian tersebut bertolak belakang dengan tipolohi masyarakat Indonesia yang santun dan mencintai saudara yang lain.
Republik ini dibangun di atas dasar yang membumi. Pancasila menjadi landasaran indeologis, berkehidupan, dan berpolitik bagi bangsa Indonesia. Ajaran pancasila sarat makna dan nilai luhur. Praktik ajaran luhur pancasila dalam perjalanannya mampu menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Dasar negara ini menjadi pengikat yang telah mampu menyatukan semua perbedaan di atas tanah air Indonesia. Buku setebal 254 halaman ini menyegarkan dan menguatkan kembali tentang kesaktian ajaran pancasila. Salah satu ajaran suci pancasila, kasih sayang, tolong menolong, menghormati satu sama lain. Membendung gerakan radikalisme adalah tugas semua komponen masyarakat Indonesia. Apapaun alasannya, radikalisme tidak boleh ada dalam kehidupan bangsa Indonesia yang plural ini.
Islam dan ajaran toleran
Gerakan radikalisme yang sering membawa agama adalah kesalahan besar. Semua agama di dunia hadir untuk menebar kasih dan sayang. Islam, sebagai salah satu agama juga sangat menentang praktik menyakiti orang lain. Ajaran agama Islam sarat dengan nilai-nilai moral dan kemanusiaan. Bahkan, dalam sejarah pencetusan Pancasila para Ulama dari kalangan umat Islam tampil sebagai penentu fasafah dasar negera. Atas pertimbangan kemaslahan umat, maka dasar negara diputuskan dengan sangat bijaksana. Sehingga, oknum-oknum yang melakukan gerakan menentang konsep dasar negara dengan membawa-bawa agamasebuah kesalahan yang sangat tidak berdasar. Dalam agama Islam, ajaran-ajaran toleransi menjadi salah satu ajaran final. Umat Islam mengenal konsep ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariyah, hubbul wathan, dan rahmatan lil ‘alamin. Konsep kedamaian ini menjadi bukti bahwa ajaran agama islam sarat dengan moral yang tinggi.
Membaca karya Syaiful Arif ini seperti menyelami hakikat cara berkehidupan dalam ruang yang sangat lepas. Dalam konteks Indonesia, keberagamaan dalam segala bentuknya menjadi realitas yang tidak bisa ditolak. Ber NKRI esensinsiya adalah menerima keberagaman tanpa syarat. Ulasan buku yang diramu dari hasil riset ini sangat memikat. Sehingga, sulit menemukan kekurangannya. Yang paling utama, kesadaran menata diri untuk menjadi pelopor kedamaian bagi kehidupan adalah tuntutan bagi semua bangsa Indonesia. Perlawanan terhadap gerakan-gerakan anti Pancasila salah satunya bisa dilakukan dengan memantapkan kesadaran mencintai tanah air sepenuh jiwa dan raga.

———- *** ———–

Rate this article!
Tags: