Menkes Apresiasi Program RPG Situbondo

Menteri Kesehatan RI, dr Nila F Moeloek, bersama Ketua TP-PKK Ummi Kulsum dan Kadinkes Situbondo, Abu Bakar Abdi, saat mengunjungi Rumah Pemulihan Gizi, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Menteri Kesehatan RI, dr Nila F Moeloek, bersama Ketua TP-PKK Ummi Kulsum dan Kadinkes Situbondo, Abu Bakar Abdi, saat mengunjungi Rumah Pemulihan Gizi, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Banyaknya penghargaan yang diperoleh RPG (Rumah Pemulihan Gizi) Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, baik dilevel regional dan nasional, membuat Menteri Kesehatan RI dr Nila F Moeloek, tertarik dan memilih berkunjung ke kantor Dinkes Situbondo, kemarin (14/9).
Menteri Kesehatan yang didampingi sejumlah jajaran kemarin disambut Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Abu Bakar Abdi, Ketua TP-PKK Ummi Kulsum  dan sejumlah pimpinan SKPD berikut Camat se-Situbondo, diaula lantai II Dinkes.
Dalam paparannya Menteri Nila mengaku angkat topi atas pencapaian RPG Situbondo dalam upaya menekan angka penderita gizi buruk di Kota Santri, Situbondo. Terbukti, kata Nila, angka penderita gizi buruk dari tahun ke tahun di Situbondo kian menurun.
“Turun kok, jangan bilang masih tinggi ya. Terbuti dari jumlah 219, kini hanya tersisa 160 anak. Ini ada penurunan karena da  intervensi RPG. Meski RPG ini tentu untuk anak anak yang kurang gizi. Tetapi gaungnya menyebabkan semua orang dan masyarakat tahu bahwa gizi itu sangat penting,” tegas Nila.
Masih kata Nila, Kabupaten Situbondo membuat RPG itu untuk menolong anak dan ibu hamil dan kita sadar bahwa gizi itu sangat penting adanya. Nila juga menyinggung ada program baru dalam peningkatan gizi pada anak dan ibu hamil seperti digagas Presiden RI, Jokowi yani program pemberian makanan tambahan.
Artinya, kata Nila, Pemerintah akan memberikan subsidi makanan berkalori protein tinggi. “Contoh bagusnya RPG ini mengajarkan kepada kita bahwa setelah sembuh, kita jangan jatuh lagi. Caranya dengan cara memilih makanan yang tepat bagi anak ibu hamil,” urai Nila dengan diamini Kadinkes Situbondo Abu Bakar Abdi.
Selain itu, Nila juga menekankan pentingnya jaminan kesehatan promotif protektif sehingga masyarakat serius dalam men jaga kesehatan. Untuk itulah, Nila menyarankan untuk menjaga kesehatan sebab jika masyarakat sakit pemerintah hanya berupaya mengobati. Sedangkan yang merasakan adalah masyarakat itu sendiri. “Selain dengan ASI, bayi kita bisa diberi dengan biskuit, sehingga pertumbuhan anak akan menjadi baik dan sehat. Caranya, bisa juga dengan banyak mengkonsumsi kelor itu juga sangat baik,” terang Nila.
Nila menambahkan, agar para ibu terus meningatkan kualitas pengetahuan dan pendidikannya sehingga dalam mendidik anak bisa tumbuh dengan kualitas baik. sebaliknya jika pendidikan para ibu rendah, maka perkembangan motorik anak akan terganggu.
“Berdasarkan IPM (indek pembangunan manusia) Indonesia berada di nomor 108 dari 187 negara didunia. Peringkat ini berada dibawah Thailand dan terus bersaing dengan negara Vietnam. Maka itulah, tiga unsur penting ini harus terus dijaga yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi,” pungkas Nila.[awi]

Tags: