Mensos Berharap Pemkab Sidoarjo Awasi PKH-Rastra Rp189 M

Mensos dan Wabup saat memantau warga penerima Bansos mengambil uang tunai. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Setelah pemerintah pusat merealisasikan Bantuan Sosial (Bansos) kepada masyarakat, yakni PKH (Program Keluarga Harapan), Rastra (Pangan Beras Sejahtera) dan Bantuan Hibah Dalam negeri senilai Rp189.294.510.000. Mensos Berharap Pemkab ikut berpartipasi aktif mengawasi pelaksanaan bantuan itu.
Proses penyerahannya, diberikan langsung oleh Mensos, Idrus Marham didampingi Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Sabtu (3/3) di Pendopo Kabupaten Sidoarjo.
Usai menyerahkan bantuan, Idrus Marham merinci Bansos yang diserahkan untuk Sidoarjo, yakni jenis bantuan yang diberikan PKH meliputi regular sebanyak 41.630 keluarga senilai Rp78.680.700.000, disabilitas sebanyak 333 jiwa senilai Rp626.000.000, lanjut usia sebanyak 1.396 jiwa senilai Rp2.792.000.000. Untuk jenis Rastra/BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) sebanyak 81.063 jiwa senilai Rp107.003.160.000. Sedangkan untuk Bantuan Hibah Dalam Negeri dengan jeni bantuan paket sembako sebanyak 2 ribu keluarga dengan nilai Rp190.400.000 dan bantuan paket anak berprestasi sebanyak 10 anak dengan nilai Rp2.250.000. Sehingga total untuk Sidoarjo sebesar Rp189.294.510.000.
Jadi untuk bantuan PKH per orang mendapatkan Rp1.890.000 dibagi dalam empat tahap. Sementara untuk beras 10 kg tiap bulan gratis alias tanpa banyar sedikitpun. ”Maka Pemkab harus ikut berpartisipasi aktif membantu pengawasannya, karena beras ini diberikan kepada rakyat langsung,” tegas Idrus Marham.
Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, usai mendampingi Mensos juga mengatakan kalau di Sidoarjo juga ada tim-tim yang mendampingi pelaksanakan bantuan-bantuan itu. Jadi kerja tim ini selain mendampingi pelaksanaannya juga melakukan up date data selama tiga bulan sekali.
Seandainya warga dulunya mendapatkan bantuan, namun sekarang ini kondisi ekonominya sudah membaik, dan tidak masuk dalam kategori yang mendapat bantuan, otomatis langsung dicoret sama petugas atau tim-tim ini. ”Misal, jika ada warga yang sudah mampu, atau juga anaknya sudah lulus sekolah, langsung dicoret dari data penerima bantuan ini,” kata Cak Nur–sapaan akrabnya.
Usai mengambil uang di ATM, salah satu penerima bantuan, Miskusniawati yang dipantau langsung Mensos dan Wakil Bupati Nur mengaku sangat senang mendapat bantuan ini. ”Sangat membantu meringankan beban kelauar kami, dan lagi mengambilnya lancar tidak berbelit-belit,” katanya sambil menunjukkan uang Rp200 ribu yang diambilnya. [ach]

Tags: