Mensos RI Serahkan Bansos Rp 45 Miliar

Mensos Khofifah Indar Parawansa memberikan penjelasan kepada warga sebelum menyerahkan Bansos. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk memutus jaring kemiskinan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di wilayah Kab Sidoarjo. Kementerian Sosial telah meluncurkan program bantuan sosial kepada masyarakat Sidoarjo sebanyak 23.490 PKM (Program Kesejahteraan Masyarakat) dengan jumlah Bansos nilai sekitar Rp 45.236.610.000.
Bantuan itu untuk beberapa program kesejahteraan masyarakat, diantaranya untuk PKH (Program Keluarga Harapan), bantuan sosial lanjut usaia, bantuan sosial disabilitas, Bantuan Beras Sejahtera (Rastra).
Bantuan itu telah diserahkan secara bertahap oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, terakhir pada Senin (19/6) menyerahkan secara langsung bantuan non tunai kepada masyarakat di Sidoarjo di Kantor Kec Waru, Kab Sidoarjo.
Hadir dalam acara itu, Bupati Sidoarjo H Saiful Illah, Wabup Sidoarjo H Nur Ahmad Saifuddin dan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Himawan Bayu Aji. ”Alhamdulillah  proses penyaluran bantuan berjalan lancar. Saat penyaluran, SDM perbankan juga siap memberikan layanan terbaik kepada penerima Bansos, hingga agen bank yang menjadi ujung tombak penyaluran bantuan sosial PKH seperti,” tutur Khofifah usai penyerahan.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, kalau pemerintah sangat fokus dan serius dalam menyiapkan PKH menuju 10 juta penerima pada 2018. PKH juga memiliki target pada 2019 inklusi keuangan secara nasional mencapai 75%. Di mana PKH merupakan salah satu alat untuk mencapai target itu.
Penyaluran Bansos PKH non tunai dengan sistem perbankan ini telah berkontribusi besar dalam mendongkrak inklusi keuangan di Indonesia. ”Pada 2017 jumlah penerima PKH 6 juta KPM menyumbang 9%. Jika penerimanya diperluas jadi 10 juta KPM maka menyumbang 15,6% pada 2018,” jelas Khofifah.
Dalam kegiatan itu juga diserahkan secara simbolis pemberian kartu ATM untuk bantuan sosial non tunai program keluarga harapan sebanyak 350 orang, dan juga dilakukan uji coba penarikan uang dari dalam mesin ATM yang bekerja sama dengan Bank BNI.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengaku sangat mengapresiasi program ini karena sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Sidoarjo. ”Jika selama ini bantuan itu diberikan secara tunai, maka risiko yang ditimbulkan cukup besar dan bisa timbul kerawanan karena bisa digunakan tidak sesuai dengan peruntukannya,” ujar Saiful Ilah. [ach]

Tags: