Mensos Serahkan Bansos Rp121 M Warga Sidoarjo

Mensos Khofifah Indarpara Wansa saat menyerahkan bantuan kepada PKH. [achmad suprayogi/bhirawa]

Mensos Khofifah Indarpara Wansa saat menyerahkan bantuan kepada PKH. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk memutus jaring kemiskinan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di wilayah Kab Sidoarjo. Kementerian Sosial telah meluncurkan program bantuan kepada masyarakat Sidoarjo senilai Rp121 miliar, tepanya Rp 121.840.882.200.
Bantuan untuk beberapa program kesejahteraan masyarakat, diantaranya untuk 9.930 untuk PKH (Program Keluarga Harapan), bantuan sosial lanjut usaia, bantuan sosisal desabilitas, Bantuan Beras Sejahtera (Rastra) sebanyak 78.103 keluarga. Bantuan siaga bencana dua unit mobil seta bantuan hibah dalam negeri seganyak 350 keluarga.
Bansos diserahkan bersamaan dengan penyerahan program Bansos PKH secara non tunai oleh Menteri Sosial (Mensos) kepada warga Sidoarjo, Minggu (17/7) di Pendopo Kab Sidoarjo, disaksikan Bupati Sidoarjo, Wakil Bupati dan Ketua Dewan serta SKPD terkait, juga terliha pihak bank serta pihak Kantor Pos Indonesia yang mendapat tugas dari pemerintah untuk pencairan anggaran itu.
Kehadiaran Menteri Sosial (Mensos), Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansah disambut hangat Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dan Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, serta seluruh warga masyarakat yang menerima bantuan. Beberapa para pelajar yang berprestasi juga menerima bantuan yang sudah berjalan sejak tahun 2007.
Bantuan yang sudah masuk tahap kedua diberikan Pemerintah Pusat ini, akan diterima oleh keluarga di Kabupaten Sidoarjo yang berhak, terutama ibu-ibu, karena penerima program PKH adalah ibu-ibu hamil dan telah melahirkan.
Usai penyerahaan Mensos Khofifah berbaur jadi satu dengan warga penerima bantuan, mengatakan, program ini dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban RTSM (Rumah Tangan Sangat Miskin) dan jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi. ”Sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan,” katanya.
Bahkan, pelaksanaan PKH juga mendukung upaya pencapaian tujuan pembangunan  millenium, di mana ada lima komponen tujuan MDGs yang akan terbantu. Yakni pengurangan penduduk miskin dan kelaparan, pendidikan dasar, kesetaraan gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita serta pengurangan kematian ibu melahirkan. Bagi ibu-ibu yang lagi hamil, program bantuan kalini untuk peningkat gizi janin yang dikandungnya.
”Status kesehatan dan gizi ibu hamil (bumil), ibu nifas, bawah lima tahun (Balita) dan anak prasekolah anggota RTSM serta pendidikan bagi warga yang tidak mampu terus akan diperhatikan,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga meresmikan E-warung sebagai tempat pencairan dana yang telah diberikan. Jadi warga sekarang tidak harus membawa kartu sebanyak yang dia perlukan, tetapi cukup dengan satu kartu yang baru ini sudah bisa digunakan untuk mengambil, bahkan juga bisa untuk menabung.
”Oleh karena itu, saya berharap program ini bisa dimanfaatkan dengan sabaik-baiknya. Saya sudah cek, dana bantuannya tidak ada yang dikurangi atau dipotong oleh siapapun, penerima bantuan utuh sesuai datanya,” harap Mensos. [ach]

Tags: