Mentan Apresiasi Produksi Gabah di Blitar

Tampak Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman (tengah) didampingi Bupati Blitar, H Herry Noegroho, SE, MH saat memanen Padi jenis Ciherang di Desa Siraman Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar, Jatim, Selasa (29/9) kemarin.

Tampak Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman (tengah) didampingi Bupati Blitar, H Herry Noegroho, SE, MH saat memanen Padi jenis Ciherang di Desa Siraman Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar, Jatim, Selasa (29/9) kemarin.

Janjikan Bantuan Rp2,4 T untuk Jatim
Kabupaten Blitar, Bhirawa
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi kinerja pemerintah serta petani di Kabupaten Blitar, Jatim yang mampu memproduksi gabah hingga melebihi produksi. Bahkan pada kesempatan itu ia berjanji akan memberikan bantuan Rp2,4 T bagi Jatim.
Amran Sulaiman juga mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan anggaran sebesar Rp. 2,4 triliun khusus buat Jatim untuk tahun ini. Bantuan tersebut meningkat sebesar Rp. 1 triliun dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp1,4 triliun karena Jatim dianggap telah mampu mencapai produktivitas padi di atas lima persen.
“Bantuan anggaran untuk Blitar tahun lalu sebesar Rp. 6 miliar, tahun ini menjadi Rp. 25 miliar naik 500 persen, artinya produksinya di Blitar juga naik lima kali,” kata Amran Sulaiman saat ditemui pada acara panen raya jenis Ciherang bersama Bupati Blitar, H Herry Noegroho, SE, MH di Desa Siraman Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar, Jatim, Selasa (29/9).
Ia mengatakan, pemerintah berupaya mengoptimalkan 3,5 juta hektare lahan pertanian di Indonesia, termasuk di Kabupaten Blitar. Pemerintah daerah serta petani diharapkan bisa memproduksi dengan baik tanaman, sehingga bisa menyangga ketahanan pangan. “Di Blitar ini bisa tiga kali tanam setiap tahun dan semua harus dioptimalkan tidak boleh berpangku tangan pasrah dengan keadaan,” katanya.
Ia mengatakan, pemerintah memang harus memikirkan tentang dampak perubahan iklim, El Nino. Pasalnya, fenomena El Nino dinilai bisa mengancam ketahanan pangan mengingat kejadian alam ini akan menggeser waktu tanam.
Fenomena El Nino terjadi di sebelah selatan Katulistiwa, sementara di sebelah utara tidak terlalu berdampak. Pemerintah pun memikirkan berbagai program mengantisipasi berbagai hal yang bisa mengancam ketahanan pangan di Indonesia.
Mentan juga berjanji, pemerintah akan memberikan tambahan kucuran dana lagi, jika prestasi itu bisa dipertahankan. Bantuan akan diberikan ke petani dengan berbagai bentuk baik alat pertanian ataupun untuk perbaikan saluran irigasi.
Sementara itu,  Bupati Blitar, H Herry Noegroho, SE, MH mengatakan,  tanaman Padi di Blitar mampu memberikan sumbangan dari PDB sebesar 46,7 persen. Saat ini luas tanam area sawah di Desa Siraman mencapai 59 ribu hektare (ha). Menurutnya angka ini sudah melampaui dari target nasional yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 55 ribu ha. “Banyaknya lahan pertanian di Kabupaten Blitar ini memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Blitar,” jelasnya.
Berdasarkan rakor dengan menteri lain, pertumbuhan ekonomi di Blitar juga melebihi dari pertumbuhan tahun lalu. Yakni pertumbuhan saat ini 6,5 persen diatas Nasional dan Jatim. “Pertumbuhan pertanian stabil dapat menopang kehidupan di Blitar,” katanya. [htn]

Tags: