Meraih Ramadan yang Berkualitas

Drs H Choirul Anam Djabar

Oleh:
Drs. H Choirul Anam Djabar
Ketua Jam’iyah Tilawatil Qur’an Provinsi Jatim

Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini, pintu-pintu langit dibuka menuju Surga , pintu neraka jahanam ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Dengan berbagai fasilitas yang diberikan Allah Swt tersebut, Ramadhan seyogianya bisa menjadi momentum bagi setiap Muslim untuk memperbaiki diri.

Namun, pada prakteknya tidak semua Muslim mampu menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadhan. Sebab, kualitas Ramadhan yang dicapai seseorang akan sangat bergantung sekali pada kualitas ibadah yang kita kerjakan selama bulan suci tersebut.

Ramadan yang berkualitas sejatinya hanya diraih oleh kaum Muslim yang benar-benar mampu memanfaatkan waktu di bulan suci itu untuk beribadah dengan baik dan benar sesuai ajaran Rasulullah Saw. Menurut dia, bulan Ramadhan semestinya bisa kita jadikan sebagai kesempatan untuk menahan diri dari hawa nafsu yang buruk.

Bukan malah kita jadikan sebagai waktu untuk pelampiasan syahwat dan selera. Namun sayangnya, tidak sedikit masyarakat yang justru terjebak dalam perilaku berlebih – lebihan saat menjalani Ramadan. Sebagai contoh, ketika waktu berbuka tiba, sebagian orang menjadi begitu sulit mengontrol perutnya.

Mereka akan memakan apa saja yang bisa mereka makan. Mulai menyeruput dari es doger saat azan Magrib berkumandang, lalu dilanjutkan dengan menyantap nasi ditambah rendang, sayur, gulai taoco, dan kerupuk ikan. Kemudian, dilanjutkan lagi dengan melahap kolak pisang dan buah durian. “Kalau model puasa yang seperti itu yang kita jalankan maka tidak usah heran jika selepas Ramadan ketakwaan kita tidak nambah – nambah” .

Ibadah puasa sejatinya bisa menjadi sarana latihan bagi diri untuk menjauhi perilaku berlebih-lebihan. Sebab, perilaku semacam itu termasuk di antara sifat-sifat setan yang harus dijauhi. Selain itu, orang yang makan hingga kekenyangan pada saat berbuka di bulan Ramadhan, pada hakekatnya tidak akan mendapatkan hikmah atau manfaat apa pun dari puasa yang kita jalankan.

Dalam satu hadits dikatakan,: “Makan, minum, berpakaian, dan bersedekahlah. Tetapi jangan berlebih-lebihan dan jangan bersikap sombong”. (HR Ahmad , Bukhari , dan an-Nasa’i).

Selain menjauhi perilaku berlebih-lebihan dan sombong, Ramadan yang berkualitas bisa digapai dengan menjaga ibadah salat fardhu selama Ramadan. Jika seseorang mampu melaksanakan lima sholat fardhu berjamaah secara sempurna dari takbiratul ihram hingga salam selama Ramadhan, kemudian diikuti dengan melanjutkan kebiasaan tersebut sepuluh hari pertama di bulan Syawal, maka Allah Swt menjanjikan hadiah yang sangat luar biasa untuknya.

Dalam satu hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik Ra, Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang salat karena Allah selama 40 hari secara berjamaah dengan mendapatkan takbir pertama yaitu takbiratul ihram bersama imam, maka ditulis untuknya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat kemunafikan.” (HR Tirmidzi). [*]

Rate this article!
Tags: