Merawat Ekosistem Pertanian, Petani Usir Hama dengan Burung Hantu

Bojonegoro,Bhirawa.
Lahan  pertanian dan perkebunan yang produktif pasti sangat rentan dengan yang namanya serangan hama. Banyak cara yang dilakukan para petani untuk menekan itu termasuk di Kabupaten Bojonegoro. Seperti petani Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, dalam memberantas hama tikus dengan menggunakan Kokok Beluk atau Burung Hantu.

Cara yang digunakan petani sekitar sumur minyak tradisional ini lebih ramah lingkungan dan sejalan dengan deklarasi yang dilakukan Dinas Pertanian untuk tidak menggunakan jebakan yang dialiri listrik.

Menurut Camat Kecamatan Kedewan, Adrian mengatakan,  ide ini didapatnya setelah melakukan study banding ke Kebupaten Demak yang lebih dulu menggunakan burung hantu sebagai penjaga di areal pertanian dan menerapkannya di wilayah Kecamatan Kedewan.

“Dari studi banding itu kemudian diterapkan petani di sini,” ujarnya, kemarin (5/12).

Ardian menyampaikan untuk saat ini di Kecamatan Kedewan sudah memiliki sekitar 60 burung hantu dan satu rumah penangkaran.

” Jika ini berhasil, kedepan rencananya akan diperbanyak,” terangnya.

Gayung bersambut dengan apa yang disampaikan Camat Kedewan, Bupati meminta agar dinas pertanian setempat segera membuat regulasinya.

“ Ide ide kreatif akan sepenuhnya kita dukung, selama ide itu bermanfaat dan tidak membahayakan, untuk kedepannya harus disiapkan payung hukumnya agar bisa diterapkan dan dikembangkan dengan baik di wilayah lain,” terang Bupati. 

Bupati menambahkan, terobosan ini semata mata dilakukan bukan hanya untuk membasmi hama, namun tujuan utamanya adalah sebagai penyeimbang ekosistem. Cara baru Merawat dan menjaga alam, dengan cara yang alami untuk kesejahteraan masyarakat. [bas]

Tags: