Muslimat Nu se-Jatim Dukung Capres Prabowo-Hatta

khofifah-okSurabaya, Bhirawa
Barisan ibu-ibu kian menguatkan barisan Capres Parobowo-hatta di Jawa Timur. Ribuan anggota Muslimat NU menyatakan mendukung Prabowo -Hatta , Senin(9/6).
Gerakan Muslimat NU Jatim ini menarik karena berbeda  dengan sang Ketua Umum (Ketum) PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansya yang lebih memilih kepada pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dalam Pilpres 2014.
Bertempat di Posko Merah Putih Jawa Timur di Jalan Imam Bonjol, Surabaya, Senin siang (9/6), ribuan ibu-ibu Muslimat NU dari daerah Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Pasuruan, Kediri, Nganjuk, Surabaya, Sidoarjo, Lumajang. dan Probolinggo, mendeklarasikan diri sebagai pendukung Prabowo – Hatta, dengan nama Forum Warga Muslimat Jawa Timur.
Menurut Koordinator Forum Warga Muslimat Jawa Timur, Robiatul Adawiyah Kholil, alasan pihaknya mendukung Prabowo – Hatta  karena mantan Danjen Kopassus itu, mirip dengan sosok Presiden RI pertama, Soekarno.
”Pak Prabowo memiliki ketegasan, lugas, cerdas, dan berwibawa seperti sosok Bung Karno. Jadi ini pilihan tepat,”katanya perempuan berjilbab ini di sela acara, Senin (9/6).
Ibu-ibu Muslimat NU ini juga mengecam pilihan politik Khofifah, dan menjadi salah satu juru bicara (Jubir)  bagi pasangan Jokowi – JK di Pilpres 9 Juli mendatang. “Atas nama warga Muslimat NU Jawa Timur, saya mengimbau kepada Ibu Khofifah supaya mundur dari ketua umum. Karena dalam aturan keorganisasian, tidak boleh ada rangkap jabatan dalam masalah politik,” tegasnya.
Organisasi Muslimat NU, masih kata dia, adalah Banom NU, yang mengurusi kemaslangatan ummat. “Ini adalah organisasi masyarakat untuk kemaslakhatan, jadi tidak boleh dibawa ke urusan politik. Saya melihat di televisi, beliau menjadi jubir dengan mengatasnamakan Muslimat NU.”
Robiatul juga menyangkal bahwa nama Khofifah tidak terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai jubir Jokowi – JK. “Namanya memang tidak terdaftar, tapi beliau memang menjadi jubir dan membawa nama Muslimat NU, bukan pribadi. Jadi dia harus mundur sesuai dengan aturan, Kita mengikuti fatwa kiai. Kita juga sami’na wato’na ke kiai dan alim ulama, kalau Ibu Khofifah tidak segera mundur, kita sangat kecewa,” sambungnya menyesal.
Ditanya bukankan apa yang dilakukan Khofifah mirip dengan Soekarwo, yang menjabat sebagai Gubernur dan Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, namun juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Pemenangan Prabowo – Hatta di Jawa Timur.
“Pakde Karwo (Soekarwo), mengatasnamakan probadi, bukan gubernur dan Ketua DPD Demokrat Jatim, sedangkan Ibu Khofifah membawa-bawa nama organisasi, itu tidak boleh, makanya dia harus mundur,” dalihnya tegas.
Sementara Ketua Tim Pemenangan Prabowo – Hatta Jawa Timur, Supriyanto mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan ribuan ibu-ibu Muslimat NU Jawa Timur.
”Banyak orang NU yang mendukung dengan mengunjungi kiai-kiai sepuh yang sudah memberi fatwa dukungan. Kalau tidak manut fatwa kiai-kiai sepuh, kita manut siapa lagi,” tandas dia. [cty]

Keterangan Foto : Ketua Umum (Ketum) PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansya.

Tags: