Normalisasi Titik Rawan Longsor dengan Tanam Rumput Vetiver di Kota Batu

Sejumlah titik tanah rawan longsor di Kota Batu akan segera ditanami rumput vetiver untuk mengurangi potensi terjadinya longsor khususnya saat turun hujan.

Kota Batu,Bhirawa.
Tingginya intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan rawan longsor di beberapa titik Kota Batu. Apalagi Kota ini merupakan kawasan pegunungan dan banyak terdapat kemiringan tanah yang curam. Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu bersama Komando Resort Militer 083/Baladhika Jaya melakukan normalisasi titik rawan tersebut dengan melakukan penanaman rumput vetiver atau rumput akar wangi.
Kepala DLH Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan bahwa pihaknya telah menyiakan sebanyak 7000 rumput vetiver. Pihaknya akan mengajak masyarakat untuk menanam rumput tersebut di tanah- tanah rawan longsor.
“Giat penanaman rumput vetiver ini dilakukan karena Kota Batu merupakan daerah rawan bencana longsor. Sehingga program dari pemerintah pusat memprioritaskan Kota Batu untuk ditanami vetiver,” ujar Arief Asshidiq, Selasa (18/2).
Arief berharap dengan penanaman rumput yang berfungsi menahan tanah dari longsor, selanjutnya bisa dirawat dan dilestarikan oleh masyarakat. Mengingat bencana longsor sering terjadi dan terus mengancam Kota Batu.
Giat penanaman rumput vetiver ini secara simbolis akan dilakukan oleh Wali Kota Batu berdama Forkopimda di Landing Paralayang, Kel. Songgokerto, Rabu (19/2). Selain masyarakat, pada penanaman rumput vetiver ini DLH juga akan melibatkan komunitas pecinta lingkungan di Kota Batu bahkan Maang Raya.
Meskipun secara simbolis baru dilakukan hari ini (19/2), namun aksi penanaman rumut vetiver ini sudah dilakukan sejak Senin (17/2) kemarin. Semua titik rawan di tiga Kecamatan akan ditanami rumput vetiver. “Untuk Kecamatan Batu dilakukan di Landing Paralayang atau Songgokerto dan Oro-Oro Ombo. Kecamatan Junrejo di Desa Tlekung dan Desa Pendem. Serta Kecamatan Bumiaji di Desa Tulungrejo dan desa Sumberbrantas,”pungkas Arif.(nas)

Tags: