Novita Hardini Terus Perjuangkan PTM untuk PAUD

Trenggalek, Bhirawa
Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, perjuangkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi anak usia dini di daerahnya. Setelah hampir setahun lebih vakum dari PTM, Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek yang juga Ketua TP PKK mencoba mendorong tatap muka bagi anak usia ini bisa dilaksanakan.
Selama Pandemi Covid 19 berlangsung, kebijakan pemerintah menutup sementara PTM demi keselamatan pendidik dan anak didik dari penularan Covid 19. Pembelajaran luring digantikan dengan pembelajaran daring dengan segala keterbatasannya. Hal ini harus dilakukan karena keselamatan warga harus terjaga.
Setelah lebih setahun berjalan terbatas, dorongan PTM datang dari berbagai pihak. Sekaligus dorongan hati penggagas Sekolah Perempuan ini yang ingin memperjuangkan hak – hak anak untuk mendapatkan hak pendidikannya.
“Harapan saya hak anak terhadap pendidikan ini bisa segera kita realisasikan,” ujar penggiat perempuan ini usai meninjau simulasi PTM di salah satu PAUD di Desa Karanggandu, Senin (14/6).
Apalagi, imbuh ibu dari gadis cantik bernama Sia ini, mengingat masa golden age akan segera hilang dan ini tidak bisa diulang. Dan ini masa krisis dimana masa penting pertumbuhan anak itu menyisakan ada yang dua tahun, satu tahun bahkan ada yang menyisakan beberapa bulan lagi.
“Kita tahu masa golden age ini mulai 0 sampai dengan 6 tahun dan ini akan segera habis. Banyak jalan yang kita tempuh agar anak – anak ini bisa mendapatkan stimulasi pendidikan yang baik, melalui keluarga maupun, pembinaan keluarga, serta pengasuhan keluarga. Sekarang ini kita juga mengajak lembaga pendidikan di Kabupaten Trenggalek untuk kembali berjuang untuk memberikan hak pendidikan bagi anak – anak,” jelasnya.
Ketua Tim Penggerak PKK ini kembali menegaskan, namun tentunya kita tetap harus mematuhi peraturan pemerintah yang ada. Apakah lembaga pendidikan ini betul-betul siap menggelar pembelajaran tatap muka. Mengingat kasus Covid di Jatim ini yang kembali meningkat.
Namun kita harus optimis dan tidak boleh pesimis. Bulan Juli insya Allah kita bisa kembali melakukan pembelajaran tatap muka. Meskipun kita mendengar kasus di Jatim meningkat, paling tidak apa yang kita lakukan ini, dengan simulasi pembelajaran tatap muka bisa membantu anak-anak usia dini untuk bisa lebih mengerti lagi bagaimana cara ampuh mencegah virus Covid 19. Selain meningkatkan imun tubuh juga perlu menjalankan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker).
Ini yang harus terus menerus dilakukan dan harapan saya dengan simulasi ini, sekolah bisa melaksanakan PTM. Ini perjalanan panjang dari mulai awal Maret dimana Covid 19 mulai masuk, dan ini langkah final seharusnya agar sekolah bisa mulai lagi namun kita harus pintar – pintar agar kita bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada,” tandasnya. [wek]

Tags: