ODGJ di Mojoagung Terima Paket Sembako dari Dinsos Jombang

Penyerahan paket sembako kepada ODGJ di Posyandu Jiwa di Balai Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Kamis siang (22/08).

Jombang, Bhirawa
Sejumlah 44 Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang menerima bantuan paket sembako dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jombang, Kamis siang (22/08). Penyerahan bantuan paket sembako dilakukan di Balai Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoangung, Jombang oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Moch Saleh bersama Camat Mojoagung.
Tujuan dilakukannya penyaluran bantuan paket sembako tersebut kata Moch Saleh untuk mencoba Desa Tanggalrejo dan Kecamatan Mojoagung pada umumnya untuk bisa menerima semua penyandang masalah kesejahteraan sosial.
“Salah satunya, ODGJ ataupun disabilitas-disabilitas berat,” ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang saat diwawancarai usai penyerahan paket sembako.
Dia melanjutkan, masih banyaknya keluarga yang menutup diri karena ada anggota keluarganya yang merupakan penyandang ODGJ sehingga tidak terobati dengan baik, menjadi tantangan tersendiri terhadap penanganan terkait ODGJ di Kabupaten Jombang. Untuk itu lanjut Moch Saleh, pihaknya akan mencanangkan Desa Tanggalrejo akan dicanangkan sebagai desa berkatagori sebagai Desa Inklusi.

Para ODGJ yang menerima bantuan paket sembako di Posyandu Jiwa di Desa Tanggalrejo, Mojoagung, Jombang, Kamis siang (22/08).

“Desa Inklusi itu adalah sebuah desa di mana masyarakatnya menerima semua keterbukaan, keanekaragaman, semua aspek pembangunan. Semua unsur sosial harus masuk di situ,” imbuh Moch Saleh. Dia memaparkan, dengan katagori Desa Tanggalrejo sebagai Desa Inklusi nantinya, tidak akan ada lagi kendala pada semua aspek pembangunan karena sudah terakomodir melalui Desa Inklusi. Dalam arti lain, semua Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) akan menjadi sama dengan warga masyarakat pada umumnya.
Saat ini beber Moch Saleh, ada tujuh kecamatan di Kabupaten Jombang diantaranya yakni, Kecamatan Diwek, Peterongan, Bandarkedungmulyo, Gudo, Mojoagung, dan Kecamatan Kesamben menjadi sasaran penyaluran paket sembako bagi ODGJ. Sementara para ODGJ di Mojoagung yang menerima paket sembako kali ini mereka rata-rata tingkat kesembuhannya sudah mencapai 70 hingga 80 persen.
“Tentu saja harapan kita, 21 kecamatan (se-Jombang), 306 desa, itu harus bisa terbentuk Puskeswa (Pusat Kesehatan Jiwa),” tandasnya.
Menurutnya, penyaluran paket sembako yang berisi 5 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, dan 2 kilogram gula pasir ini juga masih dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke-74.
Selain itu dikatakannya, untuk mengembalikan fungsi sosial para ODGJ ini memang harus dilakukan secara terpadu. Salah satunya yakni bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terdekat dengan permasalahan ini yakni, Dinas Kesehatan.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Moch Saleh saat diwawancarai usai penyerahan sembako, Kamis siang (22/08). [Arif Yulianto/ Bhirawa].

“Karena analisis dari kajian medis, kajian sosial, agar bisa mereka berfungsi sosial kembali, artinya bahwa, ODGJ atau yang eks ODGJ bisa diterima dengan baik oleh keluarganya, minimal itu,” terangnya.
Pihak Desa Tanggalrejo, Mojoagung sendiri ternyata selama ini juga sudah memberikan support kepada Posyandu Jiwa yang sudah ter-SK kan sejak awal tahun 2017 tersebut. Posyandu Jiwa ini sendiri memiliki anggota 129 ODGJ, namun yang aktif mengikuti kegiatan, tercatat masih 44 ODGJ. Sekretaris Desa (Sekdes) Tanggalrejo, Mohammad Khoirul Mukhlisin menjelaskan, di Kecamatan Mojoagung, Jombang sementara ini masih ada satu Posyandu Jiwa yakni yang berada di Desa Tanggalrejo ini.
“Kami dari Pemerintah Desa hanya memfasilitasi kegiatan. Bahkan dari anggaran pun dari APDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) kami juga kami anggarkan. Sekitar 1,6 juta per tahun,” pungkasnya.(rif)

Tags: