Pakde Karwo dan Gus Ipul Kompak Memuji, Pangarmatim Pilih Minta Maaf

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menyerahkan cinderamata kepada Panglima Armada Timur Laksda TNI Darojatim, saat acara pisah sambut pangarmatim di KRI Bung Tomo.

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menyerahkan cinderamata kepada Panglima Armada Timur Laksda TNI Darojatim, saat acara pisah sambut pangarmatim di KRI Bung Tomo.

Kota Surabaya, Bhirawa
Acara pisah sambut Panglima Armada Timur (Armatim) di KRI Bung Tomo, Dermaga Ujung Surabaya, Senin (10/11) malam berlangsung gayeng. Semua orang penting di Jatim yang turut hadir larut dalam suasana penuh keakraban dan saling melontarkan pujian.
Selain Gubernur Jatim Dr H Soekarwo yang hadir, Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf dan Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar juga turut melepas Panglima Armada Timur Laksda TNI Darojatim yang pindah di Jakarta. Posisinya selanjutnya digantikan Laksda TNI Ari Sembiring.
Menilai sosok Laksda TNI Darojatim selama bertugas di Jatim, Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo mengatakan, Laksda TNI Darojatim adalah sosok yang tegas dan bersahaja namun mencintai pertemanan dan persaudaraan di dalam setiap menjalankan tugas negara.
“Kami merasa hubungan persaudaraan yang terjalin sangat dekat. Beliau memiliki soft power dan mampu menempatkan pertemanan dan persaudaraan yang sangat dekat. Sehingga kerjasama dengan Pemprov Jatim berjalan harmonis dan bersinergi,” ungkapnya.
Menurut Pakde Karwo, kepergian Laksda TNI Darojatim untuk bertugas ke tempat lain diyakini tidak akan lama. Meskipun melaksanakan tugas di Jakarta namun pemikirian, ide, konsep dan gagasan masih dibutuhkan bagi kemajuan Armada Angkatan Laut (AL) di Jatim.
Kepada Pangarmatim yang baru, Laksda TNI Ari Sembiring, Pakde Karwo menjelaskan masyarakat Jatim adalah masyarakat yang plural dengan berbagai karakter yang beraneka ragam. Meski begitu, di Jatim hampir tidak pernah ada gesekan antar sesama masyarakat.
Secara kultur, masyarakat Jatim tidak ada perbedaan dengan suku batak asal Laksda TNI Ari Sembiring. Di Jatim ada kultur Arek, Mataraman dan Madura dan di sekitar Armatim juga ada kampung Ambon dan Bugis. “Kami merasakan hubungan TNI-Polri terjalin positif,” imbuhnya.
Sinergitas ini, lanjut mantan Sekdaprov Jatim ini, menyebabkan situasi dan kondisi Jatim terus aman dan nyaman. “TNI-Polri di Jatim hubungannya sangat rukun sehingga memberikan contoh positif bagi kehidupan bermasyarakat,” ungkapnya.
Demikian juga, Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim menilai, Laksda TNI Darojatim adalah sosok yang mudah akrab dan dapat mengatasi berbagai masalah sekaligus menciptakan rasa aman bagi masyarakat Jatim khususnya di daerah laut.
“Laksda TNI Darojatim adalah orang hebat yang meninggalkan inovasi dan kreativitas yang berkesan bagi Jatim terutama untuk kemajuan Armatim,” ujarnya.
Laksda TNI Darojatim dalam sambutan perpisahan mengatakan, selama memimpin Armatim kebersamaannya terjalin dengan baik antara TNI AL, AU dan AD. Salah satu contoh yang disampaikan dengan digelarnya  latihan gabungan (Latgab) TNI Full Power  yang  puncaknya digelar pada peringatan HUT TNI. “Ini menunjukkan dan melaporkan kepada masyarakat bahwa kemampuan TNI tidak kalah dengan negara lain,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia meminta maaf kepada seluruh Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Jatim yang telah setengah tahun bersama-sama melakukan kegiatan dan menjalankan tugas. “Kami berusaha menjalankan tugas dengan baik,  terkoordinir dan mengendalikannya bersama-sama untuk menjadikan Jatim lebih baik dan dikenal nasional maupun international. Yakinlah, meskipun saya bertugas di luar Jatim namun hati saya  masih tertinggal di Jatim,” ujarnya.
Sementara Pangarmatim baru, Laksda TNI Ari Sembiring berjanji akan terus belajar dan meminta nasihat kepada senior demi kemajuan Armatim. “Dalam menjalankan tugas di Jatim, kami mohon bimibingan dan arahan. Kami perlu belajar banyak dalam mengabdikan diri bagi masyarakat, karena kami masih butuh nasihat yang positif,” pungkasnya. [iib]

Tags: