Pakde Karwo Lantik Wadir Hasil Lelang Jabatan

Gubernur Jatim melantik ratusan kepala staf medis fungsional dan kepala instalasi rumah sakit di lingkungan Pemprov Jatim, Kamis (19/5).

Gubernur Jatim melantik ratusan kepala staf medis fungsional dan kepala instalasi rumah sakit di lingkungan Pemprov Jatim, Kamis (19/5).

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo melantik empat pejabat eselon II yang menduduki jabatan wakil direktur (wadir) di beberapa rumah sakit milik pemprov. Pelantikan wadir ini merupakan hasil lelang jabatan yang telah dilakukan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim beberapa waktu lalu.
Selain empat eselon II, Gubernur juga melantik sebanyak 15 pejabat eselon III yang ditugaskan di berbagai SKPD. Pelantikan yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Kamis (19/5) ini berdasarkan keputusan Gubernur Jatim Nomor 821.2/792/212/2016 tentang pengangkatan dalam jabatan.
Untuk pejabat eselon II yang dilantik, mereka adalah Dr dr Joni Wahyuadi sebagai Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSU dr Soetomo, Dr dr Hendrian Dwikoloso sebagai Wadir Penunjang Medik RSU dr Soetomo, dr M Bachtiar Budianto sebagai Wadir Pendidikan dan Pengembangan Profesi pada dr Saiful Anwar Malang dan dr Dita Artningtyas MKes sebagai Wadir Penunjang dan Pendidikan Penelitian pada RSUD dr Soedono Madiun.
Dalam arahannya, Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo menekankan kepada seluruh insan kesehatan  di intansi rumah sakit miik Pemprov Jatim untuk terus meningkatkan soliditas dan kerja keras di bidang kesehatan.
“Saya kira semua komponen yang menangani bidang kesehatan telah bekerja keras melebihi harapan dari pemerintah. Terlebih, harapan tersebut mampu dilampaui dari target yang ditetapkan oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). JKN merupakan salah satu indikator konsep kesehatan nasional yang harus diikuti oeh semua daerah,” ungkapnya.
Pakde Karwo, memberikan rasa apresiasi di bidang kesehatan  yang mampu beradaptasi dengan sangat luar biasa. Bidang Kesehatan di Jatim mampu menyinergikan segala program yang ada. “Kemampuan bidang kesehatan menghadapi perkembangan zaman sangat luar biasa. Kondisi ini harus terus dipertahankan dengan baik dan positif,” ungkapnya.
Dicontohkannya, saat ini Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang ada di Pemprov Jatim telah bergerak dengan cepat. Mulai dari UPT Kesehatan yang berada di Pamekasan hingga Dungus, Madiun sampai Murnajati, Malang bergerak cepat. UPT – UPT tersebut telah bergerak cepat menangani pasien dan masyarakat. Tidak hanya penyakit khusus, melainkan UPT tersebut sudah mampu untuk melayani kesehatan bidang lainnya.
Kondisi terebut diyakini Pakde Karwo tidak mengubah substansi dasar dari pelayanan kesehatan khusus, melainkan tetap bergerak melayani kebutuhan umum masyarakat di bidang kesehatan. Implementasi tata kelola yang baik, kuncinya terletak pada kepemimpinan yang ada. “Saya kira ini adaptasi yang luar biasa. Sementara di tempat yang sama penanganan manajemen bisa dilakukan secara baik. Ini artinya, leadership bidang kesehatan telah berkembang dan berubah secara baik,” tegasnya.
Pakde Karwo juga meminta instansi kesehatan menyiapkan diri dan meningkatkan sarana dan prasarananya. Ia menyebut, ciri khas dari masyarakat Jatim yang datang untuk membezuk jumlahnya sangat banyak. Maka, potensi ini yang harus segera ditangkap menjadi peluang.
“Buat hotel hotel murah di dalam rumah sakit. Agar para pembezuk bisa tinggal di situ sambil menjaga sanak saudara yang tengah sakit. Keberadaan hotel menjadi potensi penting, jika perlu memanfaatkan bangunan yang ada untuk dijadikan hotel atau ruang penginapan bagi pembezuk,” tuturnya.
Ia berharap, ke depan dalam pelayanan JKN Pemprov Jatim bisa memberikan layanan kesehatan secara cepat dan tepat. Pelayanan yang cepat dan tepat tersebut diharapkan akan bisa memberikan dambaan bagi masyarakat.
Usai melantik para wadir dan pejabat eselon III, Pakde Karwo juga mengukuhkan sebanyak 85 Ketua Staf Medis Fungsional (SMF) dan 115 Kepala Instalasi Rumah Sakit di lingkungan Pemprov Jatim. Menurut Pakde Karwo, tenaga medis fungsional inilah yang paling menentukan pelayanan di rumah sakit itu berjalan baik atau tidak, sebab mereka yang memberikan pelayanan.
Pakde Karwo menyebut, bahwa staf medis dan instalasi menjadi tulang punggung dari keberadaan rumah sakit. Bahkan, keberadaan mereka mempunyai fungsi yang sama dengan jantung dalam diri manusia.
“Mereka inilah yang bekerja setiap hari dan mengetahui segala permasalahan di rumah sakit. Keberadaan mereka ini menjadi tulang punggung bahkan bisa diibaratkan sebagai jantung dalam denyut nadi sebuah rumah sakit,” tegasnya. [iib]

Nama                                         Jabatan Baru
Dr dr Joni Wahyuadi                Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSU dr Soetomo
Dr dr Hendrian Dwikoloso      Wadir Penunjang Medik RSU dr Soetomo
dr M Bachtiar Budianto            Wadir Pendidikan dan Pengembangan Profesi pada dr Saiful Anwar Malang
dr Dita Artningtyas MKes        Wadir Penunjang dan Pendidikan Penelitian pada RSUD dr Soedono Madiun

Tags: