Pamekasan Seleksi Pasangan Sapi Menuju Karapan Sapi Tropi Presiden RI

Plt Sekda Pamekasan Moh Alwi SSos, MSi didampingi Kadisparbud Pamekasan Achmad Sjafiudin, Kasat Sabara Polres Pamekasan AKP Musdhafir bersiap melepas dua pasang sapi pada lomba karapan sapi tingkat Kabupaten Pamekasan, Minggu (15/10). [samsudin/bhirawa]

Pemkab Pameksan, Bhirawa.
Pemkab Pamekasan menggelar lomba karapan sapi tingkat kabupaten di Stadion R Sunarto Hadiwidjoyo, Minggu (15/10).  Seleksi 24 pasangan sapi ini untuk menuju karapan sapi memperebutkan tropi bergilir Presiden RI.
Event budaya karapan sapi diselenggarakan  oleh Dinas Pariwisata dab Kebudayaan (Disparbud) Pamekasan sekaligus menyambut Hari Jadi Kabupaten Pamekasan ke-487. Hadir di acara itu, Plt Sekdakab Pamekasan, perwakilan Forpimda, Kepala Disparbud, kepala instansi terkait.
Sebelum pelepasan dua pasang sapi karapan oleh Plt Sekdakab Pamekasan Moh Alwi SSos, MSi  para tamu undangan dan pencinta sapi karapan disuguhi keelokan penari-penari  Rampa Naong diiringi tetabuhan grup Mitra Polres Pamekasan.
Kadisparbud Pamekasan Ir Achmad Sjaifudin dalam laporannya mengatakan karapan sapi tingkat kabupaten ini hasil seleksi lomba pada empat kawedanan di wilayah Pamekasan untuk menuju karapan sapi tingkat gubernur guna memperebutkan piala Presiden RI, Minggu (29/10).
“Tahun depan acaranya akan dikemas lebih menarik. Selain meramaikan dan meningkatkan pelestarian kebudayaan,  panitia akan menggelar pawai pasangan sapi kemudian dinilai dan diberi penghargaan,” katanya.
Sedang 24 pasang sapi yang ikut lomba kemarin terdiri dari 12 pasang golongan menang dan 12 pasang golongan kalah. Sedang seleksi lombanya dengan cara tanpa kekerasan berdasar surat Bupati Pamekasan kepada panitia penyelenggara.
Plt Sekdakab Pamekasan Moh Alwi mengatakan pelestarian dan pengembangan budaya asli masyarakat Madura, yaitu karapan sapi selama ini dinilai masih sangat terbatas.
Karena itu perlu didorong untuk ditumbuhkembangkan menjadi sebuah atraksi wisata budaya yang bisa menarik pengunjung. Kebetulan Pamekasan sedang menggelar Hari Jadi ke-487,  karena itu event tersebut digelar agar masyarakat Pamekasan yang ada di perantauan menjadi corong promosi dalam mengenalkan seni, budaya dan pariwisata di daerah mereka tinggal sekarang.
“Kolaborasi ini bisa  menarik pengunjung,  dan diharapkan pariwisata daerah semakin maju, berkembang dan memberi kontribusi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Plt Sekda menekankan Disparbud harus bisa mengembangkan pariwisata dan kebudayaan di daerah. Dengan berkembangnya pariwisata dan budaya menjadi sebuah industri, bisa menumbuhkan sektor lainnya.  Seperti perhotelan, restoran, industri kerajian dan makanan khas. [din.adv]

Tags: