Pancawarsa IV Pramuka Pupuk Pengabdian

Hudiyono

Hudiyono
Menjadi bagian dari Pramuka adalah kebanggaan sekaligus kebahagiaan. Karena sejak duduk di bangku sekolah, berbagai memori menyenangkan tertulis dalam cerita Hudiyono sebagai anggota Pramuka.
Hudiyono yang saat ini menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jatim itu pun masih tetap berpramuka. Berusaha hadir menjadi bagian dari setiap pengabdian anggota seragam cokelat-cokelat itu. Hingga lencana penghargaan pun didapat sebagai anggota dewasa Gerakan Pramuka, yakni Lencana Pancawarsa IV.
Lencana ini disematkan Ketua Mabida Pramuka Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Hudiyono atas pengabdiannya selama 20 tahun pada 26 Oktober lalu.
“Bangga sekali menjadi bagian dari Pramuka. Terlebih dengan lencana ini, semangat untuk mengabdi bersama Pramuka akan terus menyala,” ujar Hudiyono yang jugai menjabat sebagai Majelis Pembimbing Satuan Karya (Mabisaka) Rintisan Telematika Jatim.
Sebagai kecintaannya terhadap Pramuka, Hudiyono mengaku sempat menulis sebuah buku. Judulnya Pendidikan Karakter Siswa Melalui Profesionalisme Guru dan Gerakan Pramuka. “Alhamdulillah, buku itu sampai sekarang masih terus dipakai karena sudah masuk penerbit Esensi Erlangga Grup,” ujar Hudiyono.
Buku itu ia lahirkan sebab begitu sering berseiring dengan Gerakan Pramuka. Khususnya saat masih aktif sebagai ASN di Dinas Pendidikan Jatim. “Waktu masih jadi Kasie Kurikulum SMK Dindik Jatim masih sempat nulis buku. Apalagi saat itu sering sekali membersamai teman-teman Pramuka dalam berbagai program kegiatan,” ujar Hudiyono seraya tertawa kecil.
Menurut dia, Pramuka adalah wadah pendidikan yang sangat kuat dampaknya terhadap karakter pelajar. Karena dalam berbagai aktifitasnya, Pramuka membentuk siswa memiliki solidaritas kemanusiaan dan sosial yang kuat. Di sisi lain, Pramuka juga mengajarkan kedisiplinan, ketekunan, dan semangat yang sangat luar biasa.
“Dan yang sangat penting, apapun yang dilakukan para Anggota Pramuka ini dilakukan tanpa pamrih. Mengabdi tanpa ingin dipuji, menolong tanpa harus didorong,” pungkas Hudiyono. [tam]

Tags: