Pandemi Covid 19, Pembangunan Fasilitas MPP Kabupaten Probolinggo Dibatalkan

Rehab Puskesmas wisata Sukapura dilakukan Juli.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Dampak pandemi Virus Corona, banyak kegiatan anggaran pembangunan fisik di Kabupaten Probolinggo yang dibatalkan. Selain Pembangunan Kantor DLH (Dinas Lingkungan Hidup), rencana penambahan fasilitas Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Dringu juga dipastikan gagal terealisasi tahun ini.

Namun untuk pembangunan Puskesmas Pariwisata Sukapura digarap Juli nanti. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Kawasan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Probolinggo, Prijono, Senin (22/6). Pasalnya, anggaran sekitar Rp1,2 miliar yang dialokasikan, dialihkan untuk penanganan Covid 19 di Kabupaten Probolinggo. Pemkab Probolinggo menilai, penanganan wabah harus lebih diutamakan, walau ada yang harus direlakan seperti menunda pembangunan fisik.

Menurut Prijono, hampir semua pembangunan fisik di Kabupaten Probolinggo tahun ini tertunda. Bukan karena ketidaksiapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tetapi dampak pergeseran anggaran untuk penanganan Covid 19.

‘’Saya rasa, kondisi seperti ini dialami di semua daerah, tidak hanya di Kabupaten Probolinggo. Karena dari pusat, memang sudah ada instruksi anggaran pendapatan daerah dari pusat itu dialihkan untuk penanganan Covid 19,’’ katanya.

Prijono menjelaskan, di Disperkim ada beberapa yang batal direalisasikan tahun ini. Diantaranya, rencana pembangunan fasilitas gedung MPP. Seperti taman sampai penataan tempat parkir. Semula direncanakan kegiatan itu terealisasi tahun ini dengan anggaran Rp1,2 miliar. ‘’Pergeseran pertama, kegiatan fisik yang kami batalkan itu pembangunan kantor DLH dengan anggaran hampir Rp5 miliar. Ternyata, ada pergeseran lagi dan rehab gedung MPP pun dibatalkan,’’ terangnya.

Perlu diketahui, melalui APBD 2020, telah dialokasikan anggaran rehab gedung MPP sekitar Rp1,2 miliar. Rehab kali ini bukan difokuskan di dalam gedung utama. Tetapi, gedung atau fasilitas penunjang lainnya. Seperti halnya pembangunan tempat parkir sisi barat dan timur gedung MPP. Kemudian, ada juga pembangunan taman di halaman tengah gedung MPP. Sehingga, membuat kesan nyaman bagi pengunjung MPP.

Percepatan penanganan dan memutus mata rantai penyebaran Covid 19 berpengaruh pada rencana pembangunan yang ada di setiap OPD. Tak terkecuali Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo. Dua proyek yang telah direncanakan sebelumnya, batal dilaksananakan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo, Yahyadi mengatakan, jika dua rencana pembangunan yang sudah direncanakan urung dilaksanakan. Sebelumnya, DPKH berencana untuk melaksanakan rehab kantor dinas dan melakukan pembangunan serta melengkapi kebutuhan klinik hewan. Namun, karena ada instruksi penanganan dan upaya memutus mata rantai penyebaran virus, maka anggaran yang sudah ada kemudian dialihkan.
Menurutnya, pengalihan anggaran untuk percepatan penangan dan memutus mata rantai penyebaran Covid 19 lebih penting. Mengingat penyebaran begitu cepat dan perlu segera dilakukan penanganan agar tidak menimbulkan banyak korban. Semula, rehab rencananya mengubah bangunan kantor agar terlihat lebih bersih dan memaksimalkan ruang yang telah ada untuk lebih baik. Kemudian melengkapi sarana dan prasarana klinik hewan akan dilengkapi untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.

Dua proyek ini rencananya akan dilaksanakan Juli mendatang. Beberapa dokumen sudah disiapkan untuk memperlancar proyek yang sudah direncanakan jauh sebelumnya. Pandemi yang sedang terjadi, anggaran dialihkan untuk penanganan. Kelanjutan pembangunan proyek pun akan dibicarakan setelah situasi sudah normal seperti sediakala.

Rencana rehabilitasi Puskesmas Sukapura Kabupaten Probolinggo menjadi Puskesmas Pariwisata terus berjalan. Dalam waktu dekat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, akan melakukan pemaparan recana pembangunannya kepada Bupati Probolinggo, lanjut Prijono.
.
Proyek yang akan dilaksanakan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat sebesar Rp5 miliar itu, ditargetkan akan mulai direalisasikan pada pertengan bulan depan. Namun, masih menunggu semua dokumen yang diperlukan selesai.

‘’Tahapan masih persiapan presentasi ke Bupati, yang akan dilakukan saat waktu longgar pada bulan ini. Sebab, selama dua bulan Dinkes masih sibuk menangani Covid 19,’’ tutur Kasubbag Perencanaan Dinkes Kabupaten Probolinggo, Wahyuni.

Puskesmas ini nantinya akan diperuntukkan sebagai puskesmas pariwisata, sehingga pembangunannya benar – benar sesuai standar. Sehingga, memberikan kenyamanan pada pasien yang sedang berwisata. Dan ada peningkatan Sumber Daya Manusia. Yakni, kemampuan berbahasa asing petugas medis yang bertugas di Puskesmas Sukapura, juga akan dilatih. Tujuannya, untuk memudahkan mereka berkomunikasi dengan wisatawan yang sedang dirawat.

Rehab yang akan segera direalisasikan, nantinya mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75/2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Di dalamnya dijabarkan tentang sarana, prasarana, dan fasilitas yang mendukung tindakan medis yang harus dilengkapi. ‘’Secepatnya akan direalisasikan, namun karena ada pandemi Covid-19 dan petugas masih fokus menekan angka penyebaran Covid-19, sedikit terhambat. Namun, kami upayakan dapat terlaksana sesuai rencana,’’ tambah Wahyuni. [wap]

Tags: