Pangdam V Ajak Maba UNISMA Utamakan Persatuan dan Kesatuan

Pembekalan materi wawasan nusantara yang diberikan Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi diikuti ribuan mahasiswa baru UNISMA, Senin (2,9).

(Berikan Materi Wawasan Nusantara)

Surabaya, Bhirawa
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi memberikan pembekalan materi di Universitas Islam Malang (UNISMA), Senin (2/9). Pembekalan materi ini diberikan kepada 4.568 mahasiswa baru (Maba) yang mengenyam pendidikan di UNISMA.
Turut hadir dalam kegiatan ini, diantaranya Aster Kasdam V/Brawijaya, Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto; Danrem 083/Bdj, Kolonel Inf Zainuddin; Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Inf Tommy Anderson; Kasi Intel Korem 083/Bdj, Letkol Arm M. Muslikh dan Kasiter Korem 083/Bdj, Mayor Inf Anton Prasetyo).
Bertemakan ‘Pemahaman Wawasan Nusantara Melalui Pemaknaan Nilai-Nilai Sejarah Perjuangan Bangsa Dalam Rangka Menjaga Keutuhan NKRI’. Wisnoe menjelaskan, wawasan nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan. Yakni dengan mengutamakan azas persatuan dan kesatuan wilayah.
Azas persatuan dan kesatuan, sambung Wisnoe, digunakan dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mencapai suatu tujuan nasional. Sehingga pada 20 Mei 1928, para pemuda Indonesia memiliki gagasan untuk bersikap nasional atau biasa dikenal dengan Kebangkitan Nasional.
“Dari hal itulah tercerus sumpah pemuda. Yaitu rertanah air, berbangsa, berbahasa satu Indonesia. Komitmen kebangsaan itu tetap harus ada pada diri generasi penerus bangsa seperti sekarang ini,” kata Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi.
Sumpah Pemuda, sambung Wisnoe, saat itu lebih terorganisir. Bahkan, sumpah pemuda kala itu membuat para penjajah kewalahan. Dan mengalami perlawanan nasional yang mayoritas dilakukan oleh para pemuda. Dari situlah pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan.
“Kemerdekaan itulah yang sampai saat ini harus kita teruskan perjuangan para pahlawan pendahulu kita. Baik wawasan kebangsaan (wasbang) maupun wawasan nusantara harus ditanamkan kepada generasi penerus bangsa,” ungkapnya.
Alumnus Akmil 1986 ini mebambahkan, melalui sosialisasi tersebut, mahasiswa diharapkan bisa menjadi ujung tombak persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
“Wasbang dan wawasan nusantara ini diharapkan dapat mengimplementasikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga di lingkungan mahasiswa tidak ada perbedaan suku, agama, ras dan budaya. Dan tetap bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia,” pungkasnya. [bed.mut].

Tags: