Pantau Langsung Percepatan Pencairan PIP

Seorang siswa SMPN 11 Surabaya bertegur sapa dengan gurunya disela waktu jam istirahat, Rabu (9/8) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi

Surabaya, Bhirawa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berupaya mempercepat penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP). Salah satunya dengan menerjunkan tim dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Kemendikbud untuk memantau langsung proses percepatan penyaluran tersebut. Hal itu dilakukan dengan menggandeng bank penyalur.
Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan SMP Kemendikbud Khamim mengatakan, percepatan penyaluran PIP dilakukan melalui aktivasi buku tabungan Simpanan Pelajar (SimPel). Secara nasional, ada 4,3 juta siswa seluruh Indonesia yang mendapat akses PIP. Di jenjang SMP, mencapai 12 juta siswa atau sekitar 30 persen.
Khamim menyebut, perluasan akses pendidikan memang terus dilakukan. Termasuk bagi siswa usia SMP yakni 13-15 tahun. “Yang berhak (menerima) hukumnya wajib. Dari yang menerima kartu keluarga sejahtera,” ujarnya di aula SMP Negeri 1, kemarin (27/9).
Pemerintah, kata dia, memastikan bahwa anak-anak bangsa wajib menerima pendidikan. Itu sekaligus menggaransi agar anak-anak tidak putus sekolah. Selain PIP, pemerintah juga memberikan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Di Surabaya, ada 19.381 siswa SMP negeri dan swasta yang mendapat PIP. Siswa yang sudah menerima mencapai 9007 orang atau sekitar 46 persen. Jumlah itu terus bertambah. Sebab, kemarin saja ada 533 siswa yang dipercepat penyalurannya. “Datanya terus naik,” ujarnya. Khamim menambahkan, percepatan itu terus dilakukan secepat-cepatnya.
Pihak bank penyalur membagikan buku tabungan dan formulir aplikasi percepatan penyaluran PIP kepada siswa. Jika aktivasi sudah dilakukan, maka buku tabungan harus disimpan baik-baik. Dana bisa segera dicairkan melalui bank penyalur. Jadwal pencairan sudah diatur sedemikian rupa. Sehingga, prosesnya lebih tertib. “Digunakan seefisien mungkin. Tidak boleh untuk beli pulsa. Bisa untuk beli pensil, buku, dan keperluan sekolah,” katanya.
Penyaluran PIP, imbuh Khamim, bisa berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi. “Dijamin sampai lulus SMA/SMK,” ujarnya. Menurut dia, langkah itu dilakukan untuk mendukung dan mewujudkan generasi emas Indonesia.
Kemarin, Silvia Charisma Putri menjadi salah satu siswa yang mendapat percepatan penyaluran PIP. Siswa inklusi kelas 8 dari SMPN 4 itu secara simbolis menerima formulir aplikasi buku tabungan dari Khamim.
Koordinator PIP SMPN 4 Ari Andriani mengatakan, lebih dari 100 siswa yang mendapat PIP di sekolahnya. Ada juga siswa yang sudah lulus namun dia tercantum dalam daftar penerima PIP. “Yang sudah lulus tetap diberikan kepada siswa yang bersangkutan,” ujarnya.  [tam]

Tags: