Pasar Sore Wak Iwakan Distinasi Wisata Baru Kota Probolinggo

Pasar sore Wak iwakan distinasi wisata baru kota Probolinggo

(70 Persen Ikan Dikirim Keluar Kota)
Kota Probolinggo, Bhirawa
Hasil perikanan tangkap dan budi daya di Kota Probolinggo, cukup melimpah. Saban tahun bisa mencapai 20.000 ton dari perikanan tangkap dan 500 ton ikan budi daya. Dari jumlah itu, 70 persen dikirim ke luar kota dalam bentuk ikan segar.
Sedangkan 30 persen dikonsumsi warga Kota Probolinggo. “Kami ingin agar 70 persen ikan ini bisa dipasarkan ke luar kota dalam bentuk olahan. Sehingga, nilai jualnya bisa lebih tinggi,” ungkap Kepala Dinas Perikanan Kota Probolinggo Budi Krisyanto, Selasa (6/3).
Menurut Budi, jumlah pengolah dan pemasar produk perikanan di Kota Probolinggo, ada sekitar 60 orang. Namun, jumlah ini masih memungkinkan untuk bertambah. “Dengan jumlah produksi perikanan tangkap 20.000, jumlah usaha ini masih dimungkinkan untuk bertambah,” ujarnya.
Upaya mendorong produk olahan ikan ini, juga bertujuan meningkatkan konsumsi ikan di Kota Probolinggo. “Saat ini konsumsi ikan kita di Kota Probolinggo 35,7 kilogram per tahun. Jumlah ini masih sedikit jika dibandingkan tingkat nasional yang mencapai 43 kilogram per tahun,” katanya.
Selain upaya meningkatkan konsumsi perikanan melalui pengembangan usaha perikanan, Dinas Perikanan juga membuka peluang pemasaran. “Seperti melalui Pasar Wak Iwakan atau pameran. Pameran ini untuk tes pasar produk UKM (Usaha Kecil Menengah). Produk mana yang bisa diterima oleh pasar Kota Probolinggo,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pemerintah Kota Probolinggo selalu berupaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menggencarkan kegiatan-kegiatan yang ikut memberdayakan masyarakat didalamnya. Hal tersebut juga menjadi salah satu tujuan diadakannya pasar sore ‘Wak Iwakan’ tersebut.
Bertempat di tambak Dinas Perikanan di Jalan Lingkar Utara (Jalan Gajahmada), Pasar Sore ‘Wak Iwakan’ digelar pada hari Minggu. “Pasar sore dirangkai dengan beberapa kegiatan, di antaranya lomba pancing, pameran ikan hias, souvenir, makanan olahan, benih ikan, dan lain-lain,” tuturnya.
Pasar sore bertujuan untuk mempromosikan hasil olahan dari UKM yang tentunya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dia juga menjelaskan bahwa pasar sore ini merupakan kelanjutan dari pasar pagi yang ada di Alun-alun. “Jadi masyarakat yang menginginkan makanan olahan ikan untuk makan malam, atau hanya ingin mancing bisa datang ke pasar sore ‘Wak Iwakan’ ini,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa ini juga upaya untuk menambah tujuan wisata di Kota Probolinggo. “Ini juga untuk mengembangkan pariwisata yang berbasis perikanan, dan perikanan yang menunjang pariwisata,” lanjutnya.
Hal tersebut bisa dilakukan karena jalur lingkar utara merupakan jalur yang dilewati oleh bis pariwisata. “Kita bisa bekerjasama dengan agen travel agar saat bus pariwisata tersebut tidak hanya lewat, tetapi juga singgah di pasar sore meski hanya satu jam,” harapnya.
Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, dr. Bambang Agus Suwignyo berharap kegiatan pasar sore bisa menjadi salah satu ikon pariwisata Kota Probolinggo. “Buat sarana promosi, misalnya baliho yang ditempatkan di tempat-tempat strategis, sehingga masyarakat Kota Probolinggo dan pengunjung luar kota tahu ada event menarik disini,” tandasnya.
Terdapat 25 stand yang didirikan oleh Dinas Perikanan untuk para UKM yang menjajakan hasil olahan mereka. “Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan dua kali dalam sebulan,” tambahnya. [wap]

Tags: