Pasuruan Penuhi Target Produksi Garam Nasional

Petani garam di wilayah Kraton, Kabupaten Pasuruan, Rabu (12/2).

Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan memenuhi jatah 15 hektare tambak garam yang bisa diintegrasi untuk genjot produktivitas nasional.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan Slamet Nurhandoyo menyampaikan, saat ini produksi garam di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2019 lalu mencapai 25.163,63 ton. Jumlah itu melebihi target yang dipatok 15.500 ton. Kemarau panjang membuat produksi garam meningkat.
Sedangkan, produksi garam dihasilkan oleh 248,3 hektar tambak garam di Kecamatan Lekok, Kraton dan Bangil. “Atas capaian target produksi garam ini, kami sangat bersyukur. Bahkan, capaiannya sudah melebih patokan dari pusat untuk Kabupaten Pasuruan,” tandas Slamet Nurhandoyo, Rabu (12/2).
Pemerintah pusat sebelumnya menetapkan target sebanyak 3 juta ton garam bisa dicapai. Sehingga, saat ini kementerian kelautan mencoba menggenjot produksi garam rakyat, setidaknya hingga 200.000 ton atau menjadi 2,5 juta ton pada tahun 2020 ini.
Pada rancangannya, pusat membutuhkan lahan yang terintegrasi dengan targetan itu. Dengan begitu produktivitas garam rakyat tentunya bisa terus ditingkatkan. Lahan garam di Kabupaten Pasuruan menjadi satu titik yang disasar pusat. Ada 15 hektare ditargetkan dapat terintegrasi, mendukung pemenuhan target produksi garam nasional.
Nantinya, penentuan bersamaan dengan bantuan geo-membrane dari KKP kepada daerah, termasuk Kabupaten Pasuruan. Harapannya, tiap hektare lahan per tahun, bisa menghasilkan hingga 160 ton garam.
Menurut Slamet, tak hanya peningkatan produksi, namun garam di Kabupaten Pasuruan memiliki kualitas produksi 1 dan 2. Harganya pun mencapai Rp280-Rp350 tiap kilogram. Stok persediaan sampai saat ini berkisar 4.100 ton.
“Di Kabupaten Pasuruan garam kami itu butirannya lebih besar, warna putih, kandungan NHCL mencapai 9. Kami berharap harganya bisa naik demi kemaslahatan para petani garam di Kabupaten Pasuruan,” papar Slamet Nurhandoyo. [hil]

Tags: