Pawai Budaya Representasi Kearifan Lokal

Salah satu peserta pawai budaya yang memikat ribuan warga Probolinggo. [wiwit agus pribadi]

Bupati Sangat Terkesan dengan Antusias Warga Kota
Probolinggo, Bhirawa
Antusiasme warga Kota Probolinggo begitu tinggi dalam Pawai Budaya yang digelar Sabtu (3/9). Terlihat di sepanjang rute mulai depan Kantor Wali Kota Probolinggo, Jl dr Soetomo dan berakhir di alun – alun, masyarakat memadati jalan hingga malam hari.
Seperti dikatakan Kiki, warga Kebonsari Wetan, mengaku sangat senang ada pawai ini dan mengaku. Senang sebab sudah lama tak ada acara seperti ini, menghibur sekali. Harapannya semoga tahun depan rutenya bisa lebih panjang lagi, lebih pagi juga.
Pawai budaya merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang diadakan Pemkot Probolinggo untuk merayakan Hari Jadi ke 663 Kota Probolinggo. Pawai budaya diadakan setelah senam sehat dan lomba gerak jalan pada pagi harinya, dengan lokasi start yang sama.
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, pawai budaya yang diikuti sekitar 70 peserta tersebut merupakan representasi dari kearifan lokal, yaitu budaya pendalungan yang terdiri dari Etnis Jawa, Arab, Madura, dan Tionghoa.
“Masa boleh berlalu, era boleh berganti, namun eksistensi keberagaman budaya yang kita miliki, harus tetap terbingkai dan harus kita jaga. Jangan mau terpecah belah oleh siapapun,” katanya.
Pada seremonial pembukaan pawai budaya ditampilkan beberapa hiburan pra acara seperti Tabu Lesung Roro Jonggrang, yang dimainkan nenek – nenek dari Kelurahan Curah Grinting dan Paduan Suara dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Yang menyanyikan tiga lagu, salah satunya ialah Ojo dibandingke yang seketika membuat suasana menjadi ambyar.
Pawai budaya ini juga menampilkan kontingen dari perwakilan daerah tetangga. Ialah Kabupaten Probolinggo dengan 120 personel dan kontingen asal Kabupaten Pasuruan dengan 150 personel.
Dalam barisan undangan yang memakai baju adat Indonesia yaitu , forkopimda, Kepala Perangkat Daerah (PD), dan perwakilan dari Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Pamekasan. Termasuk istri Bupati Bangkalan, Zaenab Zuraidah, yang hadir pada acara tersebut dan duduk di sebelah Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin.
Wali Kota Habib Hadi pun menyampaikan kesannya atas antusiasme warga yang begitu luar bisa ingin terlibat dalam pawai budaya HadiPro 2022. ”Saya terkesan dengan antusias warga. Banyak dari masyarakat, RT, RW mengeluarkan budaya kearifan lokal. Inilah bentuk kekeluargaan dan kebersamaan. Ini sangat membanggakan,” katanya.
Delegasi Disdikdaya Kabupaten Probolinggo tampil memukau dalam Pawai Budaya Kota Probolinggo 2022. Saat berada di depan panggung utama dan disaksikan oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, mereka menampilkan 3 (tiga) tarian yaitu Tari Sajojo, Tari Glipang dan Tari Candi Ayu.
Mereka berjalan sepanjang 3 kilometer melewati rute Pawai Budaya Kota Probolinggo Tahun 2022. Start dari depan Kantor Wali Kota Probolinggo kemudian melewati pusat pertokoan di Jalan dr. Soetomo hingga finish di Alun-alun Kota Probolinggo.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi melalui Kepala Bidang Kebudayaan Sulaiman mengatakan, tarian yang disajikan itu merupakan representasi Kebhinekaan budaya yang ada di Nusantara. Sedangkan Tari Sajojo adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Papua dan sering dijadikan penampilan di berbagai acara, baik acara adat, budaya maupun sekadar hiburan saja. [wap.fen]

Tags: