PBD Nurul Jadid Juara Umum Bupati Cup

Dua atlet silat saat mengikuti kejuaraan Bupati Cup 2019.

Probolinggo, Bhirawa
Pertumbuhan perguruan silat di Kabupaten Probolinggo, sangat subur. Bahkan mencapai ratusan, namun yang mengikuti gelaran Kejuaraan Bupati Cup 2019, hanya 22 Perguruan Pencak Silat (PPS) se-Kabupaten Probolinggo. Dalam kejuaraan yang digelar di GOR Sasana Krida, Kraksaan itu, Persatuan Bela Diri Nurul Jadid (PBDNJ) meraih juara umum. Setelah memperoleh 12 medali emas. Juara umum kedua diraih Perguruan Tapak Suci dengan delapan medali emas. Juara umum diraih ketiga Perguruan Perisai Diri yang membawa pulang tujuh medali emas.
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Probolinggo, Ahmad Ansori, Minggu (13/10) malam mengatakan, perkembangan Pencak Silat di daerahnya sangat pesat. Bahkan, mencapai ratusan perguruan silat. ”Ada banyak PPS di Kabupaten Probolinggo. Tetapi, yang terdaftar pada IPSI hanya 22 perguruan,” ujarnya.
Menurutnya, tidak terwadahinya PPS selain 22 perguruan itu, karena terbentur aturan dan AD/ART IPSI. Karena banyak yang tidak tergabung. Namun, ke depan pihaknya akan menggabungkannya, sehingga banyak bibit atlet yang bisa dijaring untuk mengikuti kejuaraan. ”Ke depan tentunya perlahan, selain melakukan pembinaan terhadap yang tergabung pada kami, juga merangkul yang ada di luaran,” ujarnya.
Pada Porprov Jatim 2019, IPSI tak bisa mengikutinya. Sebab, atlet yang dikirim gugur di tahap pra-Porprov. ”Tetapi untuk Porprov yang akan datang, kami akan lebih siap. Kejuaraan seperti Bupati Cup ini merupakan penjaringan, sehingga nanti bisa menjaring atlet berbakat dan bisa lolos ikut Porprov. Ajang kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup 2019 ini, diikuti 364 peserta dari 22 perguruan silat se- Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
Dalam ajang ini dapat meningkatkan kualitas masing – masing perguruan silat yang ada di Kabupaten Probolinggo. Diharapkan agar dapat tumbuh bibit baru, tentunya atlet yang dapat mewakili Kabupaten Probolinggo di tingkat Provinsi dan Nasional.
Kata Ahmad Ansori, dalam lomba yang digelar kali ini tidak hanya kejuaraan pencak silat Bupati Cup 2019, namun juga diadakan tarung bebas. Dalam ajang tarung bebas ini disesuaikan dengan standart operasional yang telah ditentukan.
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Probolinggo, merangkul santri di Pondok Pesantren (Ponpes) untuk mencari bibit pencak silat handal. Salah satunya di Ponpes Nurul Qadim, Desa Kalikajar Kulon, Kecamatan Paiton. Langkah IPSI merangkul kalangan santri, untuk bisa mendidik secara profesional. Ini dilakukan untuk menciptakan berkembangnya dunia persilatan di Kabupaten Probolinggo, utama di pesantren.
“Kami akan berkeliling ke setiap Ponpes yang memiliki perguruan silat. Para santri akan kami gembleng secara profesional. Kami sengaja mencari bibit pesilat di kalangan santri, karena kami yakin santri sangat konsisten dan banyak yang gemar olahraga silat,” tegas Ansori.
Itu juga menjadi tujuan dan Program IPSI, untuk menyebarkan pencak silat, khususnya pesantren di Kabupaten Probolinggo. Dan sebenarnya ini usaha IPSI agar pada gelaran Porprov 2021 mendatang, IPSI Kabupaten Probolinggo, memiki bibit bari baru dan mampu membawa nama pesilat. Karena di Porprov 2019 ini gagal masuk di Porprov.
Mattali, selaku pelatih pencak silat di Ponpes Nurul Qadim mengaku bangga, karena anak didiknya kini akan menjadi anggota IPSI Kabupaten Probolinggo. Perguruan silat asuhannya tidak akan sia – sia selama ini, karena telah resmi bergabung di IPSI.
“Kami bangga karena santri di sini resmi berada di bidang pencak silat, itu juga merupakan tujuan utama kami. Kami berada di IPSI sangat banyak keuntungannya. Kami bisa mengetahui perguruan silat mana saja Kabupatn Probolinggo ini, karena sementara ini kami masih belum mengetahui sepenuhnya,” ucap Mattali, yang juga Ketua Banser dan Pagar Nusa di Ponpes itu.
Selain itu, lanjut Mattali, dengan adanya perguruan silat yang dimilikinya, para santri akan membantu sepenuhnya soal pengamanan di Ponpes. Missal juga terjadi hal-hal yang negatife, maka itu tugasnya santri yang ikut kegiatan pencak silat itu.
Salah satu peserta kejuaraan pencak silat, Latifah (14) warga Besuk Agung, Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo, mengatakan senang dan bangga meskipun tidak menyandang gelar juara 1 tinggat Remaja. ”Saya bersyukur dapat gelar juara II. Insyaallah tahun berikutnya saya akan lebih giat berlatih untuk dapat meraih juara I tingkat Dewasa,” harapnya Latifah. [wap]

Rate this article!
Tags: