PDAM Kota Malang Relakan Banyuning ke Batu

Sumber Banyuning

Sumber Banyuning

Kota Malang, Bhirawa
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Kota Malang Jimianto tidak mempersoalkan apabila PDAM Kota Batu meminta pengelolaan Sumber Banyuning, untuk keperluan masyarakat Kota Batu.
Menurut Jimianto, pada prinsipnya PDAM Kota Malang, tidak keberatan, karena PDAM Kota Malang, sudah menyiapkan sumber pengganti Banyuning, yakni di Sumber Merjosari.
“Sudah disiapkan, paling lambat akhir tahun ini. Namun jika sesuai dengan perjanjian PDAM Kota Batu, tetap meminta pada tanggal 16 Mei ini, kami sudah siap, dan akan kami serahkan,” tutur Jimianto, Kamis (12/5) kemarin.
Pihaknya lantas menjelaskan, sesuai dengan UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan PP No.16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang intinya bahwa salah satu wewenang dan tanggungjawab Pemerintah Provinsi adalah membangun SPAM secara regional (lintas Kabupaten/ Kota) termasuk yang terjadi di Malang raya ini.
Tentunya dengan mengoptimalkan potensi air baku yang ada maupun yang dikembangkan, sehingga air baku dapat dimanfaatkan secara luas dan dapat lebih meningkatkan pelayanan air minum di Jawa Timur.
Di Malang raya sendiri, tahun ini bangun proyek air minum, yakni Sumber Pitu di Kabupaten Malang dan Sumber Merjosari. Sumber Merjomerjosari diproyeksikan untuk menggantikan sumber Banyuning dan Sumberpitu pengelolaanya untuk Pemkab Malang serta penambahan baku air bagi PDAM Kota Malang.
Sementa itu, Direktur Teknik PDAM Kota Malang, Teguh Cahyono, menambahkan, tahun ini SPAM, Jawa Timur tengah melaksanalan proyek pengelolaan air dari pemerintah pusat, untuk Sumber Pitu dan Sumber Merjosari.
Teguh menjelaskan untuk membangun jaringan dua sumber tersebut diturunkan anggaran Rp. 120 M. Dari Sumber Merjosari, nantinya debit air yang didapat sebanyak 100 liter perdetik, setara dengan sumber Banyuning.
Sedangkan untuk Sumber Pitu, debit air yang dihasilkan sebesar 300 liter perdetik. Proyeksinya 100 liter untuk Kabupaten Malang dan 200 liternya untuk bahan baku air PDAM Kota Malang.
“Untuk Sumber Merjosari, merupakan barter Banyuning. Karena memang sudah disiapkan, apabila Batu membutuhkan Sumber Banyuning,”tutur Teguh.
Namun demikian, pihaknya sudah melakukan komunikasi terkait dengan keperluan air untuk PDAM Kota Batu untuk saat ini. Sehingga air yang akan diberikan tahap awal jumlahnya 30 liter perdetik.
“Kalau diambil sekarang dampaknya 20.000 KK, tidak dapat kami aliri. Sementara pihak PDAM Kota Batu, kelebihan bahan baku airnya terlalu banyak. Makanya kita ambil jalan terbaik, sambil menunggu proyek Sumbersari tuntas,”urai Teguh. [mut]

Tags: