Pebruari 2016, Prov.Jatim Alami Deflasi

Data BPS Jatim

Data BPS Jatim

Pemprov Jatim, Bhirawa
Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menyebutkan pada Pebruari 2016, ada lima kota di Jatim mengalami penurunan indeks harga konsumen sehingga mendorong keseluruhan provinsi ini mengalami deflasi sebesar 0,10%.
Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono mengatakan lima kota yang mengalami deflasi adalah Kota Kediri, Malang, Surabaya, Kota Probolinggo, dan Sumenep. Lima kota ini mengalami deflasi masing-masing -0,33%, -0,15%, -0,11%, 0,08%, dan 0,02%.
“Adapun yang mengalami inflasi ada tiga, yaitu Kabupaten Jember dan Banyuwangi inflasinya 0,12%, serta Madiun dengan inflasi 0,03%,” katanya, di Surabaya, Selasa (1/3).
Ia menjelaskan, penyebab terjadinya deflasi pada bulan lalu adalah turunnya indeks harga konsumen pada tiga kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi tertinggi adalah transport, komunikasi, dan jasa keuangan 0,52%. Setelah itu barulah kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,38%.
“Kelompok pengeluaran lain yang juga deflasi adalah bahan makanan 0,21%,” ujar Teguh.
Adapun kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi adalah sandang sebesar 0,88%. Selain itu adalah makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,42%; kesehatan 0,16%; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,11%.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi adalah tarif listrik, bawang merah, angkutan udara, daging ayam ras, bensin, telur ayam ras, cabai rawit, wortel, apel, dan kentang. Sementara yang memberikan kontribusi terhadap inflasi adalah emas perhiasan, daging sapi, cabai merah, rokok kretek filter, bawang putih, tomat sayur, tongkol, pindang, beras, tarif air minum PDAM, dan sate.
Tingkat perubahan harga berupa inflasi atau deflasi diukur dari indeks harga konsumen (IHK). Indikator ekonomi ini mengukur perubahan harga di tingkat konsumen khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Sementara, dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, seluruh kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Semarang sebesar 0,30 persen, diikuti Kota Serang sebesar 0,17 persen,
Kota Bandung sebesar 0,15 persen, Kota Surabaya sebesar 0,11 persen, Kota Yogyakarta
sebesar 0,09 persen, dan deflasi terendah terjadi di Kota Jakarta sebesar 0,06 persen.
Sementara jika dari 82 kota IHK nasional, 52 kota mengalami deflasi dan 30 kota mengalami inflasi. Lima kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Merauke sebesar 2,95 persen, Tual
sebesar 1,33 persen, Bulukumba sebesar 1,05 persen, Bau-bau sebesar 0,97 persen dan
Ternate sebesar 0,95 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Februari 2016 terhadap Desember 2015) Jatim mengalami inflasi sebesar 0,55 persen, angka ini lebih tinggi dibanding tahun kalender Februari 2015 yang mengalami deflasi sebesar 0,32 persen. Inflasi year-on-year (Februari 2016 terhadap Februari 2015) Jatim sebesar 3,99 persen, angka ini lebih rendah dibanding inflasi year-on-year bulan Februari 2015 sebesar 6,00 persen. [rac]

Tags: