Pedasnya Tinggal Pilih Level, Campuran Merangnya Berfungsi Melawan Kanker

Pelayan sedang menyajikan mi Mie Akhirat pada acara resepsi pernikahan Novaldy Arief Pradika dengan Annisa Sabrina. Mi ini mendapat perhatian khusus dari tamu karena rasanya yang berbeda dengan mi pada umumnya.

Pelayan sedang menyajikan mi Mie Akhirat pada acara resepsi pernikahan Novaldy Arief Pradika dengan Annisa Sabrina. Mi ini mendapat perhatian khusus dari tamu karena rasanya yang berbeda dengan mi pada umumnya.

Menikmati Sensasi Mi Surga dan Negara di ‘Akhirat’
Kota Surabaya, Bhirawa
Baunya sedap, rasanya nikmat dan tentunya rasanya sangat nendang pedasnya saat dimakan. Itulah mi akhirat ciptaan Novaldy Arief Pradika, putera Komisaris Utama Harian Bhirawa Sugeng Praptoyo yang sudah memiliki tiga cabang di Surabaya dan Sidoarjo.
Menikmati mi akhirat dengan nama mi surga dan mi neraka ini, sekilas tampak tak ada yang berbeda dengan mi pada umumnya. Namun saat dimakan, rasa bumbu khas dan pedasnya sangat terasa dan pasti akan membuat ketagihan.
Menurut General Manager Mie Akhirat, Pak Wan, mi ciptaan Novaldy sebagai owner Mie Akhirat ini sudah sangat terkenal di kalangan kuliner yang menggemari rasa pedas. Sebab mi ini memiliki level pedas yang berbeda-beda, mulai level 1 hingga level 10. Setiap tingkatan level jumlah cabai yang digunakan lima buah, sehingga level 1 menggunakan lima buah cabai dan untuk level 10 menggunakan 50 cabai.
“Untuk yang tidak suka pedas bisa memilih level 1 atau 2. Tapi yang suka pedas, bisa memilih mi yang levelnya 8, 9 dan 10,” kata Pak Wan ditemui saat resepsi pernikahan Novaldy Arief Pradika, putera Komisaris Utama Harian Bhirawa Sugeng Praptoyo dan Wahyuni dengan Annisa Sabrina putri Moch Rodik Armanto dan Nina Rahayu, Sabtu (13/6) malam.
Khusus untuk mi neraka yang warnanya hitam karena dicampur merang, kata Pak Wan, memiliki fungsi kesehatan yaitu bermanfaat melawan kanker. Oleh karena itu, mi neraka rasanya berbeda dengan mi surga yang warnanya putih.
“Saat ini, Mie Akhirat sudah memiliki tiga depot. Yakni di Jalan Citarum Nomor 2 Surabaya dekat Masjid Al Falah sebagai pusatnya, dua lainnya di Jalan Medokan Ayu Nomor 21 Surabaya dekat kampus UPN dan satunya lagi di Jalan Ponti Nomor 7 dekat GOR Delta Sidoarjo,” ungkapnya.
Kedai mi yang berdiri sejak 2011 ini, kini telah berkembang pesat dan memiliki pelanggan tetap. Rata-rata setiap hari setiap kedainya mampu menjual 500 hingga 1.000 porsi. “Harga paling murah Rp 13 ribu dan yang paling mahal Rp 17 ribu,” kata Pak Wan.
Selain mi surga dan mi neraka, di depot Mie Akhirat ini juga menjual mi jenis lain. Seperti mi surga kering, mi surga kuah, mi ramen, mie ceker, mi api neraka, mi goring jamur mi black paper dan lain-lain. “Semua mi yang kami jual memiliki level pedasnya. Yang paling banyak konsumen memilih mi level 8 hingga 10. Namun untuk rata-rata memilih level 2,” jelasnya.
Semua mi yang dibuat tersebut, kata Pak Wan merupakan kreasi dan ciptaan bossnya, Novaldy. Sehingga mi yang dijual murni buatan sendiri dan tidak beli di pasar seperti mi pada umumnya.  Sedangkan menu lainnya selain Mie Akhirat merupakan kreasi dari Pak Wan selaku GM.
Khusus dalam resepsi pernikahan Novaldy yang diselenggarakan di Gedung BKKKS (Balai Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial) Jatim ini, pihaknya menyediakan 600 porsi mi surga dan mi neraka serta 600 bakpao dan siomay. Dalam resepsi tersebut, mi yang dihidangkan mendapat perhatian khusus dari para tamu, itu terbukti menunya sangat digemari dan dipilih para tamu undangan.
Salah satunya Bayu yang mengaku sangat tertarik dengan mi neraka yang warnanya hitam. Setelah menyantap mi tersebut, pria asli Kediri ini sangat terkesan dan ingin mencoba lain waktu, karena mi yang disajikan berbeda dengan mi pada umumnya.
“Rasanya enak, gurih, bumbunya sangat terasa dan yang pasti pedas. Saya baru pertama kali makan Mie Akhirat ini. Yang membedakan dengan mi pada umumnya adalah di rasanya tadi. Sangat nendang,” katanya. [iib]

Tags: