Pekan Ini DPRD Tulungagung Laksanakan Reses dengan Prokes

Kantor DPRD Tulungagung pada pekan ini bakal sepi, sebab anggota dewan sedang reses menemui konstituennya di dapil masing-masing.

Tulungagung, Bhirawa
Di tengah pandemi Covid-19, anggota DPRD Tulungagung akan memasuki masa reses pada pekan ini. Mereka bakal menyerap aspirasi di daerah pemilihan masing-masing dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Plt Sekretaris DPRD Tulungagung, Yuwono Pramudianto, Senin (26/10), mengungkapkan pelaksanaan reses dalam masa pandemi Covid-19 harus menerapkan prokes secara ketat. “Semua anggota dewan yang melalukan reses harus melaksanakan prokes secara ketat. Pertemuan dengan konstituen tidak boleh melebihi 50 persen kapasitas tempat pertemuan,” ujarnya.

Sesuai rencana, reses masa sidang I tahun sidang II anggota DPRD Tulungagung, menurut Yuwono akan berlangsung selama empat hari. Yakni mulai Rabu (28/10) sampai Sabtu (31/10) mendatang.

Seperti reses-reses sebelumnya, pria berkacamata ini menjelaskan semua anggota dewan melakukan penyerapan aspirasi masyarakat atau konstituen di daerah pemilihannya masing-masing. “Mereka (anggota dewan) menampung aspirasi masyakarat dan nantinya akan dituangkan dalam pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Tulungagung sudah pula menggunakan aplikasi e-pokir. Layanan e-pokir terintegrasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tulungagung,” paparnya.

Sedang anggota DPRD Tulungagung, Ir Gandi Wardoyo, menyatakan selama pandemi Covid-19, anggota dewan memang harus menerapkan protokol kesehatan saat melakukan reses. Apalagi saat reses masa sidang II tahun sidang I sebelumnya, yakni pada bulan Mei 2020 lalu juga sudah diterapkan prokes kesehatan.

“Watu reses bersama konstituen harus menerapkan protokol kesehatan dan itu sudah kami lakukan saat reses bulan Mei. Semua harus bermasker dan jaga jarak serta sering cuci tangan,” katanya.

Menurut politisi asal Partai Nasdem ini dengan penerapan protokol kesehatan membuat pertemuan dengan konstituen berlangsung terbatas. Kapasitas tempat pertemuan hanya bisa diisi 50 persennya saja. “Bahkan kemarin bisanya sebelum pandemi dapat mengumpulkan konstituen sebanyak 150 orang dalam gedung, saat ini hanya 50 orang saja,” bebernya. [wed]

Tags: