Pelindo III Hijaukan Kawasan Mangrove Teluk Lamong

Salah satu sudut dari Teluk Lamong.

Salah satu sudut dari Teluk Lamong.

Surabaya,Bhirawa
PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) (Persero) melalui anak perusahaannya PT Terminal Teluk Lamong semakin menunjukkan komitmennya sebagai terminal ramah lingkungan pertama di Indonesia. Pada hari Jumat pagi (19/12), kawasan Terminal Teluk Lamong semakin menghijau dengan ditanamnya 11.000 bibit mangrove di lingkungan sekitarnya.
“Teluk Lamong sebagai terminal petikemas dan curah kering pertama di Indonesia dengan konsep go green berperan aktif untuk melestarikan alam sebagai peninggalan bagi anak cucu kita,” ujar Agung Kresno Sarwono, Direktur Operasional dan Teknik PT Terminal Teluk Lamong dalam sambutannya. Pelestarian alam sangat penting, agar bumi terjaga dengan baik, lingkungan hidup kita sehat, sehingga alam dapat memberi manfaat, imbuhnya.
Pada kegiatan yang bertema Menjaga dan Melestarikan Ekosistem Mangrove dengan Penanaman 11.000 Bibit Mangrove di Pantai Utara Surabaya ini, PT Terminal Teluk Lamong mengajak serta nelayan dan warga sekitar dari tiga kelurahan, yakni Tambak Osowilangun, Romokalisari, dan Tambak Sarioso. Mereka dilibatkan untuk bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Bank Indonesia, Dinas Pertanian Kota Surabaya, Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Komunitas Indonesia Writing and Education Center (IWEC), Komunitas Nol Sampah, mahasiswa lingkungan ITS, dan Muspika Kecamatan Benowo.
“Penanaman mangrove merupakan salah satu program sosial yang dilakukan oleh BI dan Terminal Teluk Lamong untuk menjaga ekosistem lingkungan dan dunia. BI memilih Teluk Lamong sebagai mitra lingkungan karena konsep go green yang diusung,” jelas Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Sukowardoyo. Pada kesempatan tersebut, ia juga menceritakan bahwa kabar tentang adanya Terminal Teluk Lamong dengan berbagai teknologi kepelabuhanan yang mutakhir dan ramah lingkungan telah menjadi icon baru Jawa Timur dan bahkan Indonesia.
Pegiat lingkungan dari Komunitas Nol Sampah, Wawan, menjelaskan bahwa mangrove sangat cocok tumbuh di lingkungan Teluk Lamong yang berada di pantai utara Surabaya. “Keistimewaan pantai utara ialah dapat ditanami lebih banyak jenis mangrove daripada pantai timur”, ungkapnya.
Dalam paparannya, Wawan menjelaskan bahwa 70 persen suplai ekosistem laut berasal dari hutan mangrove karena menjadi tempat ikan mencari makanan dan melindungi diri dari predator. “Kalau hutan mangrove-nya tebal dipastikan ikan akan lebih banyak,” kata aktivis yang biasa dipanggil Wawan Sam tersebut. Ia juga menambahkan bahwa mangrove memiliki banyak manfaat jika ditanam di area pelabuhan. “Kemampuan mangrove di area air asin adalah dapat menarik air laut dan membuang garamnya, sehingga garam dalam mangrove dapat termanfaatkan,” jelasnya lagi.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Hanun, pemerhati lingkungan cilik berusia 11 tahun yang memaparkan tentang pentingnya mangrove di depan semua hadirin dalam bahasa Inggris. Putri pendiri IWEC tersebut menjelaskan bahwa populasi mangrove di Indonesia sudah mulai berkurang dan dibutuhkan banyak orang yang peduli terhadap lingkungan untuk menghidupkan kembali mangrove dan menghijaukan dunia. “The mangrove population in East Java is decreasing and I believe mangrove as the lungs of the world can make a better living for us”, tuturnya.
Puncak dari kegiatan ini yaitu penanaman mangrove bersama di satu sisi kawasan PT Terminal Teluk Lamong seluas 3 hektar. Penanaman dilakukan oleh seluruh peserta bersama pegawai PT Terminal Teluk Lamong dan direksinya. Termasuk Direktur Operasional dan Teknik Teluk Lamong Agung Kresno yang menceburkan diri ke dalam lumpur bersama para nelayan berjibaku menanam bibit-bibit mangrove.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang betapa pentingnya menjaga dan merawat kelestarian lingukungan. Selain itu juga menjadi awal yang baik bagi PT Terminal Teluk Lamong untuk terus membuktikan komitmennya sebagai terminal ramah lingkungan nomor satu di Indonesia. Go Green. [ma]

Tags: