Pelopori FinTech Sekolah, SMATAG Resmikan E-Kantin

Kepala bidang operasional cavang utama Bank Jatim, Budi Sumarsono ditemani Kepala Sekolah Prehantoro (Tengah) memberikan kartu Flash saat Peresmian E-Kantin kepada seluruh siswa SMA 17 Agustus 2945, Kamis (15/3).

Surabaya, Bhirawa
Era perkembangan Financial technologi (Fintech), tidak hanya menyasar pada Perguruan Tinggi saja, melainkan, juga menyasar pada lingkungan sekolah. Beberapa sekolah mungkin saja merasa asing dengan istilah FinTech, namun tidak demikian dengan SMA 17 Agustus 1945 (Smatag) Surabaya. Hal tersebut dibuktikan dengan, peresmian elektronik Kantin (e-kantin) yang dilakukan beberapa waktu yang lalu.
Diakui kepala sekolah Smatag Prehantoro bahwa E-kantin merupakan tempat transaksi langsung dengan penggunaan uang non tunai. Yang artinya, seluruh warga Smatag akan melakukan proses jual beli dengan sebuah kartu Flash.
“Seluruh Siswa, guru, karyawan Smatag akan melakukan transaksi penbayaran dengan menggunakan kartu, jadi tidak ada lagi transaksi uang tuna,” ungkapnya. Selain itu, lanjutnya, penerapan transaksi non tunai juga dimaksudkan untuk memberikan konsep berpikir pelajar lebih praktis. Selain itu, Pre sapaan akrab Prehantoro menambahkan penggunaan Kartu flash dalam bertransaksi juga bertujuan untuk membuat siswa lebih hemat lagi dalam membeli sesuatu.
“Dengan kartu ini kan, siswa lebih bisa mengontrol jajanan yang ingin di beli, istilahnya dalam bahasa jawa njajanan” katanya.
Peresmian E-kantin sendiri, merupakan kerjasama yang terjalin antara Smatag dan Bank Jatim, yang bertujuan mendukung dan menggalakkan penuh program ppemerintah dalan konteks ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam bertransaksi non tunai.
Kepala bidang operasional cabang utama Bank Jatim, Budi Sumarsono mengungkapkan dengan adanya transaksi non tunai (E-kantin, red) mencegah siswa dalam berbelanja yang tidak perlu. Selain itu, tambahnya dengan menggunakan kartu flash siswa bisa higienis.
“Uang tunai kan kurang hhigienis kalau pakai kartu ini insya Allah lebih higienis karena yang pegang hanya kita” ujarnya.
Gayung bersambut, peresmian E-kantin Smatag mendapatkan tanggapan positif dari siswa-siswi nya, salah satunya adalah Jessica Barbara. Diungkapkan jesika jika penggunaan uang non tunai jauh lebih praktis.
“Kalau bawa uang kan gampang ilang, kalau ini kan enggak. Jadi lebih bisa berhemat juga” jelas siswi kelas 11 SMA 17 Agustus 1945.
Tanggapan yang sama juga disampaikan, seorang pedangang E-kantin Smatag Surabaya, Yani Suryati. Menurutnya, penggunaan transaksi non tunai memudahkan Ia dalam mengurus pendapatan keuangannya.
“Gak enaknya gak bisa langsung diambil, biasanya langsung ngitung ini harus nunggu masuk rekening dulu” ujar penjual bakso tersebut.
Sementara itu, pengelola E-Kantin Ecep Sudrajat mengatakan, jika pencanangan E-kantin ini sudah dilakukan sejak Januari yang lalu, termasuk dalam proses sosialisasi dan pelatihan pada petugas kantin. Ada sekitar 8 pedagang yang berjualan di E-kantin, dua diantaranya adalah petugas koperasi.
“Kami siapkan ini sematang mungkin, karena ini berhubungan dengan teknologi” ujarnya.
Hanya saja, imbuhnya awalnya mereka mengeluh karena membutuhkan modal.langsung. namun, setelah kami sosialisasikan bersama kepada mereka, mereka bisa menerima.
“Karena setiap harinya mereka mempunyai catatan penghasilan yang didapat” tandasnya. [ina]

Tags: