Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Gelar Lomba Sapi Betina Produktif

(Tingkatkan Populasi Ternak Sapi)

Bojonegoro, Bhirawa
Dalam rangka peningkatakan populasi ternak sapi dan peningkatan antusias masyarakat dalam beternak, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnkan) mengadakan lomba sapi betina produktif dan panen pedet, di Lapangan Desa Dologede, Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro, pada Rabu (16/10). “Total ada 168 ekor sapi betina yang turut serta dalam lomba tersebut,” kata Plt. Dinas Peternakan dan Perikanan, Catur Rahayu.
Hadir dalam kesempatan itu, Direktur perbibitan dan produksi ternak, Ditjen peternakan dan kesehatan Kementan, Bupati Bojonegoro beserta Forpimda, Peternak, Kelompok Ternak dan Petugas Peternakan dan Inseminator se – Bojonegoro.
Lanjut Catur Rahayu, selain indukan betina, total ada 500 ekor anakan sapi (pedet) yang juga turut meramaikan dan 200 ekor sapi milik peternak desa setempat. Kegiatan ini sebagai apresiasi kepada peternak dalam memotivasi meningkatkan populasi ternak di Bojonegoro. “Tidak hanya lomba, namun dibuka juga transaksi lelang jual beli sapi baik indukan maupun anakan sapi,” imbuh catur selakuk Sekretaris Dinas Peternakan dan perikanan Bojonegoro.
Tujuannya, untuk memberikan dan motivasi masyarakat insan peternakan dalam pemanfaatan sumberdaya lokal dalam usaha peternak. Selain itu, memberikan apresiasi kepada para peternak sebagai motivasi dalam rangka peningkatan peternak.
Selain itu, juga sebagai ajang promosi dan pemasaran komoditi peternakan serta membuka peluang investasi potensi peternakan di Bojonegoro. Dalam kesempatan itu, Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah menyampaikan guna meningkatkan populasi ternak hendaknya para peternak sapi terus rutin untuk ikut insenminasi buatan (IB) agar sapi indukan cepat bunting. “Tidak hanya IB, sapi betina produktif jangan sampai disembelih oleh para peternak, pasalnya dengan indukan produktif nanti mampu menambah populasi ternak di Bojonegoro,” kata Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah.
Bu Anna juga mengimbau untuk gunakan IB, karena juga untuk meningkatkan kuota sapi agar cepat bunting, sementara untuk tingkatkan kualitas sapi potong untuk kebutuhan hendaknya terus memeriksakan kesehatan agar kualitas daging sapi bisa baik.
“Penyembelihan sapi betina masih menjadi fenomena di Indonesia, boleh menyembelih sapi betina asal sapi itu sudah majer, pastinya mengetahui sapi majer harus dengan pemeriksaan dokter hewan,” tutur Bupati Bojonegoro. “Sudah diatur dalam UU bahwa memotong sapi betina produktif itu dilarang. Selain itu kita harus membuat pakan ternak dengan bahan alam”, tuturnya.
Dalam event ini hendaknya dibuat sebagai hasil kinerja tolak ukur Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang selama ini telah berjalan, oleh karena dengan upaya peningkatan target populasi yang ditargetkan tersebut Disnakkan dan peternak mau terus berupaya untuk terus bersinergi, sehingga target nomer 2 jumlah populasi sapi bisa diraih.[bas]

Tags: