Pemerintah kabupaten Probolinggo Fasilitasi Pemasaran UKM Berbasis Online

Para UKM dapat pengarahan tentang pemasaran berbasis online.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro terus berupaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah) serta IKM (Industri Kecil dan Menengah) di Kabupaten Probolinggo. Salah satunya dengan membantu dan memfasilitasi pemasaran UKM secara online.
Fasilitasi pemasaran UKM berbasis online sudah dimulai sejak awal tahun 2019 dengan mendatangkan sejumlah narasumber. Harapannya mampu memotivasi para pelaku UKM untuk bisa memasarkan produk-produknya secara online.
“Di era revolusi industri 4.0 sekarang ini, UMKM harus mampu menjawab tantangan digitalisasi jaman yaitu Internet Off Thing (IOT) dan Artificial Intelegency (AI) yang mewarnai kehidupan industri dan merembet pada perilaku keseharian masyarakat,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto, Kamis 2/1.
Menurut Anung, era revolusi industri 4.0 notabene adalah era ekonomi kreatifitas yang membangun sebuah ekonomi kompetitif. Siapa yang lincah dialah yang akan menjadi pemenang. Dimana manusia mengendalikan teknologi dan memanfaatkannya menjadi suatu potensi ekonomi yang sangat bernilai.
“Cukup smartphone dalam genggaman tangan, semua tindakan ekonomi dapat dilakukan menjadi sebuah peluang usaha ekonomi kreatif dengan nilai ekonomis yang sangat tinggi,” jelasnya.
Anung menerangkan, disadari benar bahwa saat ini UMKM harus memiliki kesiapan dan bekal sumber daya yang memiliki kesiapan dan bekal sumber daya yang handal yang didasari oleh tekad untuk siap berubah dalam mensikapi tantangan kekinian dan mewujudkan UMKM naik kelas berbasis go digital.
“Untuk merealisasikan hal tersebut, kehadiran dunia online dengan berbagai media sosial dan marketplace harus dimanfaatkan secara optimal oleh UMKM untuk membangun pasar, meningkatkan promosi dan pemasaran yang diyakini dapat meningkatkan branding dan omset usaha,” terangnya.
Namun kenyataannya jelas Anung, masih banyak para pebisnis yang belum terjun ke dalam dunia online ini. Bahkan mereka masih bingung dan belum tahu harus memulai darimana. Justru inilah kondisi yang sering terjadi pada UMKM.
Seperti asal broadcast tapi tidak mendapatkan cash, buat iklan panjang tapi tidak ada yang baca, sudah coba membuat promo menarik tapi tidak ada yang melirik, sudah membuat iklan pusing-pusing tapi tidak closing, menyebarkan promosi jualan malah dilaporkan SPAM, produk bagus tapi bingung jualannya serta sulit dalam menyusun iklan yang berhasil.
“Teknik, strategi dan cara pengelolaan sebuah bisnis berpengaruh besar dengan omset yang dicapai. Apalagi sekarang era digital sudah berkembang sangat pesat, untuk memasarkan sebuah produk atau jasa pun tidak harus menggunakan tempat luas dan modal yang begitu besar. Cukup dilakukan di rumah dengan bermodalkan smartphone,” tegasnya.
Anung menambahkan, walaupun digital sudah berkembang begitu pesat namun kenyataannya masih banyak para pebisnis yang belum terjun ke dalam dunia online ini. Bahkan mereka masih bingung dan belum tau harus memulai darimana.
“Oleh karenanya, kami terus memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM dengan harapan bisa membuka wawasan dan berbagai pengalaman para praktisi bisnis sukses dalam dunia marketing serta membantu penjual hingga pebisnis dalam meningkatkan skill penjualan, sehingga mampu mencapai target yang ingin dicapai,” paparnya.
Lebih lanjut Anung menuturkan, menjamurnya IKM di Kabupaten Probolinggo memaksa Pemkab Probolinggo untuk memberikan ruang bagi para pelaku IKM untuk terus berproduksi dan melakukan kegiatan perekonomian secara rutin dan berkelanjutan sehingga nantinya mampu untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten Probolinggo
Selanjutnya harapannya setelah itu masyarakat dan komunitas apapun yang berkaitan dengan UKM, olahraga maupun lain sebagainya bisa berkontribusi dan mengisi keramaian. Sekaligus memanfaatkan keramaian menjadi ajang untuk berkampanye dan melakukan aktivitas apapun yang positif termasuk di dalamnya banyak sekali selain UKM dan IKM bisa bertransaksi dan berolahraga, katanya.
Menurut Bupati Tantri, tentunya semua kegiatan ini butuh evaluasi dan dipagelaran selanjutnya akan ada terus evaluasi sehingga harapannya car free day ini tidak hanya positif bagi masyarakat tetapi juga ada value yang harus didapat oleh masyarakat berkaitan dengan gaya hidup yang lebih sehat dan aktivitas yang lebih positif.
“Rencananya utk sementara akan kita gelar dalam satu bulan sekali. Itu pun nanti akan terus dievaluasi bagaimana selanjutnya. Jadi car free day pertama sebagai pembuka dan mengenalkan kepada masyarakat. Nantinya secara perlahan, Pemerintah Daerah akan melepaskan car free day agar supaya juga mendorong masyarakat untuk berkreasi,” tambahnya.(Wap)

Tags: