Pemilik Mobil Keluhkan BBM Pertalite

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Mesin Tersendat, Suara Kasar
Surabaya, Bhirawa
Pemilik dan pengguna mobil mulai mengeluhkan kualitas bahan bakar minyak berjenis pertalite. Mereka mengeluh semenjak menggunakan  bahan bakar dengan RON 90-91 suara mesin menjadi kasar dan laju mobil menjadi tersendat-sendat.
Abdullah Rafiq, yang menggunakan mobil Toyota Corolla DX buatan tahun 82, mengeluhkan kondisi suara mesin yang mulai kasar setelah menggunakan pertalite selama sembilan hari. Padahal saat menggunakan premium suara mesin masih halus, namun begitu menggunakan pertalite suara mesin menjadi sedikit kasar.
“ Saya merawat mobil ini sudah 15 belas tahun, selama menggunakan premium kondisi mesin baik saja. Baik dari segi perawatan ganti oli. Tetapi pada hari Jumat (31/7) kemarin, suara mesinnya agak berubah, suara pistonnya ada bunyi ‘kreg, kreg, kreg’ seperti bunyi motor empat tak yang mengalami kerusakan klep. Saya bawa ke bengkel langganan, untuk mengecek ruang bagaian pembakaran serta bagian penggerak mesin seperti piston,” ujarnya, Minggu (2/8) kemarin di Bengkel di kawasan Jemur Sari.
Melihat mobilnya tidak cocok menggunakan pertalite, maka ia memutuskan untuk kembali menggunakan premium.
Senada dengan Rafiq, Zainal yang memiliki mobil Honda Prestige mengeluhkan setelah menggunakan Pertalite, mobilnya ketika melaju kecepatan 80Km/jam perputaran mesin pada RPM (Range Power Mesin) mengalami penurunan.
“Seharusnya bisa mencapai 100 km/ jam, pada kecepatan 80 Km/jam RPM mesin turun dari 5000 ke 3000. Seperti loss power, saya sebelumnya tidak pernah seperti ini. Saya terka ini karena Pertalite, mungkin mesinnya belum siap menerima RON 90. Untuk mencoba dengan Pertamax, memang belum pernah,” jelasnya.
Sementara itu Farid yang berprofesi sebagai teknisi mesin, mengatakan dengan penggunaan BBM jenis baru memang memerlukan penyesuaian terhadap kinerja mesin. Sehingga tidak bisa langsung penggantian bahan bakar dilakukan.
“Biasanya pemilik kendaraan melihat dari perbandingan kompresi dari kendaraan yang disesuaikan dengan penggunaan RON pada bahan bakar. Sayangnya, perbandingan kompresi hanyalah salah satu indikasi, terjadinya knocking. Mau tidak mau, penyetelan pun harus dilakukan agar pembakaran menjadi lebih sempurna,” ujar  Farid
Kemampuan adaptasi mobil dalam penggunaan RON berbeda-beda tentunya, sehingga tidak dapat digeneralisasikan. Cara yang paling efektif untuk menyesuaikan mesin Anda dengan Pertalite, ialah melihat sistem pengolahan bahan bakar dan pengapian pada mobil Anda.
“ Pada umumnya mobil terbagi menjadi tiga sistem pengolahan bahan bakar. Sistem mekanikal, Semi komputerisasi, dan full komputerisasi. Pada mobil yang masih menggunakan sistem mekanikal, penyetelan pun dilakukan dengan cara manual. Ciri-ciri mobilnya di produksi tahun 1990 ke bawah dan masih menggunakan karburator dan platina”, jelasnya.
Untuk mobil-mobil yang dilansir tahun 1990 sampai 1999, biasanya menggunakan sistem semi komputerisasi. Dalam hal ini, knock sensor sebagai indikator terjadinya knocking belum sepenuhnya diatur oleh komputer. Sehingga penyetelan secara mekanis dan komputerisasi pun dilakukan untuk menyesuaikan pembakaran yang sempurna. [wil]

Rate this article!
Tags: