Pemkab Kediri Kenalkan Durian Lokal di Festival

Pj Bupati Kediri Idrus saat mencicipi buah durian lokal dalam Festival Durian.

Pj Bupati Kediri Idrus saat mencicipi buah durian lokal dalam Festival Durian.

Kab.Kediri, Bhirawa.
Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar festival durian di Desa Medowo, Kecamatan Kandangan, Minggu (14/2) lalu. Festival ini digelar guna mencari varietas unggul bibit durian lokal untuk dikenalkan keluar daerah. Dalam pencarian varietas durian lokal unggulan, sedikitnya ada 12 buah durian lokal asal kecamatan kandangan dan 15 durian lokal antar kecamatan yang dinilai oleh dewan juri.
Penilaian yang dilakukan oleh tim dari Provinsi Jawa Timur ini meliputi rasa, bentuk buah, daging maupun isi dari buah durian. “Masing-masing ada nilainya. Nanti yang paling banyak akan kami usulkan untuk dipatenkan,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri Widodo.
Dari 12 durian lokal Kandangan, nantinya akan dipilih lima besar dan diverifikasi untuk di-hak patenkan dan dibudidayakan. Seperti sebelumnya, Kabupaten Kediri sudah mempunyai tiga varietas unggulan durian lokal. Yakni, durian Gadungan Puncu (Gapu), Durian Kelud, dan Semoyo. “Harapannya, tahun ini akan muncul lagi varietas durian yang berasal dari kandangan,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Kediri, Idrus Ahmad mengatakan, masih banyak potensi kabupaten Kediri yang perlu digali. “Banyak sekali durian di Kabupaten Kediri ini. Ini yang perlu kita kenalkan keluar daerah, agar mereka mau datang ke sini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Idrus bersama Forimda juga ikut mencicipi macam-macam durian yang dilombakan. Menurut Idrus, ia sangat suka dengan durian lokal asal Desa Mlancu Kecamatan kandangan. Meski ukurannya tidak terlalu besar, tapi rasanya manis dan lembut. “Ini istimewa rasanya, manis sekali dan lembut dagingnya, kayak mentega,” kata Idrus sambil mencicipi durian Mlancu.
Sementara Bupati Kediri terpilih, Haryanti mengatakan, akan melestarikan buah durian yang nantinya memperoleh nilai tinggi dan dipatenkan. “Seperti durian yang berasal dari Mlancu ini perlu dibudidayakan,” ujarnya.
Untuk diketahui, selain penilaian lomba untuk mencari bibit unggul durian lokal, dalam festival Dhahar Durian ini, juga ada makan durian gratis, minum susu dan kopi gratis. Ribuan pengunjung cukup membayar Rp 5000 untuk biaya parkir dan ditukar dengan kupon untuk mendapatklan buah durian untuk dimakan bersama-sama.
Even yang baru dilaksanakan tahun ini, membuat jalanan di desa Medowo penuh sesak. Ribuan masyarakat dari berbagai daerah datang hanya ingin menyaksikan festival durian, meskipun harus berjalan cukup jauh dari lokasi parkir, masyarakat tampak antusias. [van,adv]

Tags: