Pemkab Nganjuk Pacu Perkembangkan Desa di Selingkar Wilis

Bupati Nganjuk-Novi Rahman Hidayat bersama Wabup Marhaen Djumadi berkeliling bendungan Dewi Sekar langit dengan menggunakan perahu karet. [ristika/bhirawa]

Nganjuk, Bhirawa
Bupati Nganjuk H. Novi Rahman Hidayat, S.Sos., M.M., secara langsung meresmikan Bendungan Sekar Langit sebagai salah satu destinasi wisata di seputar lingkar Wilis Kabupaten Nganjuk. Selain itu di tempat yang sama juga digelar festifal durian lokal yang berasalo dari Desa Kepel Kecamatan Ngetos.
Kabupaten Nganjuk saat ini sedang gencar membuka destinasi wisata baru dengan target satu desa satu destinasi. Salah satu diantaranya adalah bendungan Dewi Sekar Langit.
Terletak di daerah seputar Lingkar Wilis, tepatnya di Dusun Tawangrejo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos. Kondisi alam di sekitar bendungan ini masih sangat alami karena dikelilingi oleh pegunungan dan hutan jati.
Dengan potensi alam sedemikian rupa, sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Peresmian Bendungan Dewi Sekar Langit ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat untuk mewujudkan ide tersebut, sejak beberapa bulan sebelumnya pemerintah Desa Kepel telah mempersiapkan untuk membuat sebuah acara yang bertajuk “Festival Seribu Durian”.
Bendungan Dewi Sekar Langit dikatakan Bupati Novi, selain sebagai destinasi wisata juga merupakan sarana pengendali banjir. Dimana saat musim penghujan bendungan Dewi Sekar Langit dapat menampung air yang akan sangat berguna untuk pengairan pertanian saat musim kemarau.
Bahkan, di sekitar bendungan terdapat perkebunan durian, alpukat serta rambutan. Sehingga bendungan Dewi Sekar Langit merupakan destinasi wisata agro yang cukup lengkap.
“Pemerintah daerah mengupayakan destinasi wisata yang terintegrasi dengan potensi lokal sehingga mampu menggerakkan ekonomi kerakyatan,” ujar Bupati Novi.
Dalam terobosan yang telah dipersiapkan untuk wilayah selingkar Wilis, Pemkab Nganjuk berkonsentrasi untuk mempromosikan potensi daerah sekitar. Seperti potensi yang dimiliki Desa Kepel yang patut diketahui oleh seluruh masyrakat Nganjuk dan sekitarnya.
“Ini langkah saya untuk mengangkat 2 potensi yang ada, yakni memperkenalkan waduk sekaligus membantu perekonomian para petani buah-buahan.
Untuk diketahui, Festival Seribu Durian ini diikuti oleh 134 petani dan pedagang buah yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Buah Desa Kepel (APBDK). Pada event ini para petani dan pedagang berkesempatan menjual hasil buminya berupa durian yang terkenal lezat dan sangat khas rasanya. Disamping itu ada sajian hiburan Parade Band tingkat SMA dan SMK yang menyerap banyak pengunjung. [adv.ris]

Tags: