Pemkab Probolinggo Jalani Verifikasi Lapangan Penghargaan APE 2021

Bupati Tantri (tengah) dengan Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) menjalani verifikasi lapangan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2021 secara virtual, di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE didampingi Kepala DPPKB Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Probolinggo Santiyono, sejumlah OPD terkait di lingkungan Pemkab Probolinggo, Forum Kabupaten Probolinggo Sehat (FKPS), Forum CSR Kabupaten Probolinggo serta Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Probolinggo.

Verifikasi lapangan secara virtual ini dilakukan oleh Rina dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) selaku moderator, Asdep PUG Bidang Polkum Darmawan beserta Tim Verifikator Siti Khadijah Nasution.

Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari, Kamis (18/3) menyampaikan empat poin meliputi kondisi eksisting Probolinggo, capaian IDG dan IPG Kabupaten Probolinggo, PUG di Kabupaten Probolinggo dan PUG dalam penanganan Covid-19. Hal ini merupakan sebuah komitmen Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

“Terdapat hal yang penting adalah peran serta lembaga masyarakat terkait PUG. Yaitu percepatan penurunan stunting terintegrasi dengan metode perubahan perilaku emo emo oleh GAIN, kemitraan Indonesia Australia untuk infrastruktur program peningkatan kinerja dan pemeliharaan Provinsi (Prim),” ungkapnya.

“Peran serta lembaga masyarakat terkait PUG yang lainnya adalah pelatihan wanita petugas pemulasaran jenazah yang dilakukan oleh FKPS dan pelatihan Desa Emas oleh Yayasan Desa Emas,” jelasnya.

Disela-sela acara tersebut, Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari, menyerahkan penghargaan Gender Champions dalam penghargaan Pembangunan Bidang Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Probolinggo tahun 2020 kepada dr. Mirrah Samiyah selaku Ketua Perempuan Tani HKTI Kabupaten Probolinggo.

Penghargaan selanjutnya diserahkan kepada Rusyami selaku Owner Batik Tulis Dewi Rengganis Kabupaten Probolinggo. Lebih lanjut dikatakannya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Global Alliance fot Improved Nutrition (GAIN) terus memberikan pelatihan emo demo bagi kader posyandu seperti yang dillaksanakan di aula STIKes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan, beberapa waktu lalu.

Pelatihan emo demo yang dilakukan untuk peningkatan gizi ibu, bayi dan anak dalam rangka gerakan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) di Kabupaten Probolinggo ini diikuti oleh 568 kader, 147 bidan desa dan 15 petugas puskesmas di Kabupaten Probolinggo.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto mengungkapkan pelatihan emo demo bagi kader posyandu ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu dan bidan untuk melaksanakan metode perubahan perilaku emotional demonstration yang akan dilaksanakan di posyandu.

“Secara khusus, kegiatan ini dilakukan untuk menyediakan kader posyandu di 15 puskesmas wilayah adopsi yang mampu memfasilitasi kegiatan emo demo saat pelaksanaan posyandu serta meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam memfasilitasi dan pendampingan proses pelaksanaan emo demo di tingkat posyandu oleh kader dan tenaga kesehatan,” ungkapnya.

Menurut Anang, Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi untuk prioritas perbaikan gizi pada Gerakan 1000 HPK telah menetapkan empat strategi utamanya.

Yakni, menjadikan perbaikan gizi sebagai arus utama pembangunan, peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia di semua sektor, peningkatan intervensi berbasis bukti yang efektif dan peningkatan partisipasi masyarakat.

“Sejalan dengan Gerakan 1000 HPK, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sejak tahun 2012 melalui Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 63 Tahun 2011 telah mengembangkan sebuah wadah yang disebut Taman Posyandu untuk dapat memberikan layanan lengkap bagi balita, termasuk layanan kesehatan, stimulasi pendidikan dan pengasuhan anak melalui posyandu, PAUD dan BKB,” jelasnya.

Anang menjelaskan dalam upaya mendukung Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam rangka 1000 HPK, Dinkes Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan GAIN melaksanakan adopsi emo demo yang merupakan metodologi perubahan perilaku yang inovatif dengan pesan-pesan sederhana dan menyenangkan untuk mendukung gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan di 15 puskesmas.

“GAIN telah mengembangkan implementasi di 12 puskesmas sejak tahun 2018 (Paiton, Pakuniran, Glagah, Kraksaan, Maron, Suko, Tongas, Curahtulis, Tiris, Ranugedang, Krejengan dan Jabungsisir). Target di tahun 2020 seluruh posyandu di Kabupaten Probolinggo telah mendapatkan pelatihan,” terangnya.

Lebih lanjut Anang menambahkan pelaksanaan adopsi emo demo di 15 puskesmas dengan menggunakan penganggaran APBD. Guna mendukung keberhasilan kegiatan tersebut, maka diperlukan support bagi MOT sebagai fasilitator pelatihan emo demo bagi kader dan bidan.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan 568 kader, 147 bidan desa dan 15 petugas puskesmas mampu melaksanakan metode perubahan perilaku PMBA Emo Demo untuk percepatan penurunan angka stunting, pendalaman dan penyamaan persepsi tentang modul pelatihan Emo Demo Tema-1 dan rencana pelaksanaan kegiatan Emo Demo di posyandu,” tambahnya. [wap]

Tags: