Pemkab Sidoarjo Jagokan Perpustakaan Desa Siwalan Panji

Tim penilai lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Jatim, melihat kerajinan tangan yang dibuat oleh anggota Perpustakaan Desa Siwalan Panji, setelah mereka membaca buku di Perpustakaan.  [Ali kusyanto/bhirawa]

Tim penilai lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Jatim, melihat kerajinan tangan yang dibuat oleh anggota Perpustakaan Desa Siwalan Panji, setelah mereka membaca buku di Perpustakaan. [Ali kusyanto/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Berbekal juara dua tingkat kabupaten pada tahun 2015 lalu, Perpustakaan Desa Siwalan Panji Kec Buduran,” Srikandi”, dipercaya oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kab Sidoarjo, maju dalam lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan tingkat Jawa Timur tahun 2016 ini.
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kab Sidoarjo, Drs Sutjipto MM, mengakui Perpustakaan desa Siwalan Panji tersebut dalam aspek pengelolaan, sarana dan pengembangannya, dianggap lebih baik dari sejumlah Perpustakaan desa yang ada.
”Semoga pada tahun 2016 ini, bisa menjadi juara satu tingkat Jawa Timur, sebab kita selama ini belum pernah, hanya pernah sampai juara tiga saja,” kata Sutjipto, disela-sela mendampingi Tim penilai lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Jawa Timur 2016, Jum at (13/5) lalu, di Balai Desa Siwalan Panji.
Disampaikannya, dalam lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan di tingkat Jawa Timur, Kab Sidoarjo pernah diwakili oleh Perpustakaan Desa Gemurung Kec Gedangan, Perpustakaan Desa Wage Kec Taman dan Perpustakaan Desa Sukorejo Kec Buduran.
Dalam lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Jawa Timur tahun 2016 ini, Perpustakaan Desa Siwalan Panji ini masuk dalam 10 besar. Tim penilai yang datang Jum at lalu datang, untuk melakukan survey dan menilai, Perpustakaan-Perpustakaan mana saja yang layak untuk meraih posisi juara 1, juara 2 dan juara 3.
Kepala Desa Siwalan Panji Kec Buduran, Ahmad Khoiron, menyampaikan Perpustakaan Desa ”Srikandi” di desanya telah berdiri sejak tahun 1998 lalu. Awalnya hanya beranggota 10 orang saja. Namun sampai April 2016 kemarin, telah meningkat menjadi 170 orang anggota.
Menurutnya, Perpustakaan Desa ini didirikan untuk mendukung kreatifitas dari para ibu-ibu dan anak-anak di desa itu. Dengan suka membaca buku, kata Khoiron, telah menimbulkan beragam kreatifitas ketrampilan  dari para ibu-ibu itu. Sehingga akhirnya dapat meningkatkan ekonomi warga.
Agar keberadaan Perpustakaan desa di tempatnya bisa berkembang, menurut Agus, pihaknya telah mensinergikan dengan sejumlah kearifan local lain yang ada di desa tersebut. Seperti dengan keberadaan Kampung Sinau. Yaitu kearifan local yang bisa jadi tempat masyarakat umum untuk belajar berbagai ilmu secara non formal. Serta dengan keberadaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Yaitu, tempat yang bisa dipakai masyarakat untuk mengakses informasi.
Dalam kesempatan itu, Ketua Tim Penilai Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Jawa Timur 2016, Dra Elminah, sempat mengakui ketertarikannya dengan adanya kearifan local seperti Kampung Sinau  yang bersinergi dengan Perpustakaan Desa Siwalan Panji itu.
Menurut pejabat dari Badan Perpustakaan Jawa Timur itu, kearifan local itu bila dikembangkan akan bisa menjadi seperti keberadaan Kampung Inggris di Kab Kediri itu. Maka itu menurutnya, keberadaan Kampung Sinau informasinya harus diperluas kepada masyarakat umum. Supaya yang memanfaatkan tidak hanya dari warga desa Siwalan Panji saja tapi juga bisa masyarakat lain di sekitarnya. Selain itu, pihak-pihak terkait yang berkompeten dengan masalah ini, juga harus memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di tempat itu.
”Kearifan local ini sangat bagus, saya tertarik, sebab selain gratis, juga  akan bisa menambah kecerdasan masyarakat luas,” katanya. (kus)

Tags: