Pemkab Situbondo Raih Terbaik II se-Jatim Kategori Layanan Jasa Non Medis

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto saat menerima penghargaan terbaik II KBK Mangrovenesia dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Batu Malang. [sawawi/bhirawa]


Situbondo, Bhirawa
Satu lagi prestasi membanggakan berhasil diraih Kabupaten Situbondo akhir pekan kemarin. Penghargaan bergengsi itu diserahkan langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati Situbondo Dadang Wigiarto. Situbondo berhasil menjadi Kabupaten Terbaik ke II dalam Kompetensi Kelompok Budaya Kerja (KBK) yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2020.

Menurut Kabag Humas dan Protokol Pemkab Situbondo Agung Wintoro, penghargaan terbaik ke-II pada kategori Pelayanan Jasa Non Medis pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Situbondo. “Penyerahan penghargaan diberikan Gubernur Jawa Timur kepada Bupati Situbondo yang bertempat di Hotel Singghasana Kota Batu,” tegas Agung.

Sementara itu Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menandaskan, penghargaan KBK Mangrovenisia ini merupakan keberhasilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Situbondo dalam membentuk KBK yang menjadi penggerak upaya perencanaan kerja. “Konservasi mangrove dan burung air ini, mempunyai dampak positif bagi nilai perekonomian masyarakat setempat,” jelas Bupati Dadang Wigiarto.

Bupati Dadang menambahkan, dari hasil evaluasi, mangrove sejatinya bisa digunakan sebagai sarana edukasi bagi para pelajar dan para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke pusat wisata Kampung Blekok Situbondo.

Selain mangrove mempunyai nilai ekonomi bagi masyarakat, akunya, pohon mangrove juga menghasilkan carbon yang bisa menahan abrasi pantai. “Fungsi lain mangrove bisa menyaring limbah kotor. Pohon magrove juga bisa dijadikan bahan makanan, tepung, sabun, bahan membatik,” beber Bupati Dadang.

Bupati dua periode ini menuturkan, saat ini di Kabupaten Situbondo terdapat pohon mangrove purba yang umurnya sampai ratusan tahun yang terletak di batu hitam Taman Nasional Baluran Situbondo. Lokasi ini, ujar Bupati Dadang, selanjutnya akan dikembangkan sebagai distinasi wisata baru Situbondo.

“Pohon mangrove purba itu, memiliki akar yang kokoh yang bisa digunakan untuk berjalan kaki dan bersepeda. Bagi masyarakat yang berkunjung ke tempat tersebut akan betah dengan pemandangan pohon mangrove purba tersebut,” pungkas Bupati Dadang.[awi]

Tags: