Pemkot Ajak Stakeholder Kompak dalam Pemenuhan Hak Anak

Habib Hadi ajak stakeholder kompak dalam pemenuhan hak anak. [wiwit agus pribadi]

Kota Layak Anak Upaya Wujudkan Kemajuan Kota Probolinggo di Masa Mendatang
Probolinggo, Bhirawa
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Probolinggo menggelar Bimtek Konvensi Hak Anak (KHA) selama dua hari, Selasa dan Rabu (1-2/11) di Pendapa Kecamatan Kanigaran. Bimtek diikuti 125 orang terdiri dari Guru PAUD/TK/RA se- Kota Probolinggo, penanggung jawab Kota Layak Anak (KLA) di lima kecamatan dan forum anak.
Menurut Kepala Dinsos P3A Rey Suwigtyo, tujuan digelar Bimtek ini untuk meningkatkan pemahaman mengenai KHA. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman petugas layanan perlindungan anak dan pemenuhan hak anak, dengan harapan makin meningkatkan pelayanan dalam perlindungan anak dan pemenuhan hak – hak anak.
Selain itu, juga untuk meningkatkan kapasitas perangkat daerah/organisasi/lembaga perlindungan dan pemenuhan hak anak tentang pengembangan dan penguatan kelembagaan serta sistem perlindungan anak sesuai konvensi hak anak.
Bimtek menghadirkan narasumber dari Ketua Yayasan Plato Surabaya, Bappeda Litbang, Dispendukcapil, Dinkes P2KB, Disdikbud, Lembaga Perlingungan Anak (LPA) Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur.
“Anak merupakan generasi penerus cita – cita perjuangan bangsa. Maka kegiatan ini sangat penting apabila mengimplementasikan dari apa yang didiskusikan dan didengar penjelasan dari narasumber. Semoga ini mengubah mindset kita dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan khususnya hak anak,” ungkap Rey Suwigtyo.
Kota Probolinggo tahun ini meraih peringkat utama KLA, lantas Rey mengingatkan pada segenap peserta tidak terlena akan perolehan itu. Dan meminta peserta untuk menularkan ilmu yang didapatkan. Menurutnya, keberhasilan itu didapatkan dari kemauan yang ada dan tidak menutup kemungkinan Kota Probolinggo akan mudah untuk melangkah ke depan karena peran forum ini. Jadi apa yang disampaikan narasumber bisa sampaikan di lingkungan peserta.
Predikat Kota Probolinggo sebagai KLA utama patut diapresiasi. Setelah tahun 2019 meraih predikat KLA peringkat Madya, Nindya dan tahun ini naik tingkat menjadi KLA peringkat Utama. Kota Layak Anak adalah kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak dan perlindungan anak.
Upaya pemenuhan hak sipil dan kebebasan anak yang telah dilakukan Pemerintah Kota Probolinggo, diantaranya melibatkan anak dalam agenda Musrenbang. Juga pernah melibatkan anak itu dalam Musyawarah Pembangunan Khusus Anak di tahun 2020, bersama Bappeda melakukan kegiatan itu.
“Melalui Musrenbang khusus anak itu pemerintah mendapatkan masukan positif untuk pembangunan kota yang lebih ramah untuk anak. Yang tertampung dalam Musrenbang tingkat kelurahan, kecamatan sampai dengan Musrenbang tingkat kota, itu sangat menarik, sebab selaku orang tua terkadang tidak menyangka anak – anak sudah berpikiran positif, kemudian berpikiran maju, bagaimana anak – anak itu mendapatkan fasilitas pelayanan publik, infrastrukturnya yang ramah anak,” jelas Rey.
Beberapa masukan yang sudah diwujudkan Pemkot antara lain pembuatan fasilitas jalur bersepeda untuk anak, rute aman selamat ke sekolah, pembangunan ruang rekreatif, ruang bermain anak termasuk juga meneruskan kampanye stop perkawinan anak ke Suara Anak tingkat provinsi dan nasional.
“Untuk mendukung implementasi Program KLA, salah satu layanan unggulan 3 in 1 kelahiran melalui Program Akik Cemerlang dari Dispendukcapil. Kini Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dukcapil sudah menyelenggarakan layanan Akik Cemerlang, sehingga ketika ada anak lahir maka dia sudah mendapatkan hak – hak sipilnya sebagai seorang warga negara, yang pertama akta kelahiran, kedua kartu identitas anak dan yang ketiga kartu keluarga,” bebernya.
Kedepan, diharap predikat KLA ini harus dibarengi dengan kolaborasi dan komitmen bersama untuk terus mewujudkan masa depan Kota Probolinggo yang lebih layak bagi anak. ”Kolaborasi kemudian komitmen, jangan sampai kolaborasi itu hanya terjadi sesaat tetapi harus didasari juga dengan komitmen anaklah yang menentukan kemajuan Kota Probolinggo di masa mendatang,” tambah Rey. [wap.fen]

Tags: