Pemkot Batu Tekan Kekerasan dalam Rumah Tangga

Sebanyak 60 pasangan yang akan melaksanakan pernikahan di akhir tahun mendapatkan pembekalan khusus dari Kantor Kemenag Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Meningkatnya angka kekerasa kepada perempuan akhir-akhir ini perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Rabu (13/12) Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Batu memberikan pembekalan khusus kepada 60 pasangan yang akan melaksanakan pernikahan di akhir tahun ini. Diharapkan pembekalan ini juga mampu menekan angka perceraian yang juga ikut naik.
Banyak permasalahan di tingkat rumah tangga yang terpantau Kantor Kemenag Batu yang sekaligus mengupayakan jalan keluarnya. “Yang paling banyak adalah masalah kekerasan dalam rumah tangga. Kita terus berupaya meredakan dan mendamaikan, meskipun ada juga yang berlanjut ke ranah Pengadilan,”ujar Kepala Kantor Kemenag Batu, Mustain, Rabu (13/12).
Diketahui, di akhir tahun ini ada sebanyak 60 pasangan di Kota Batu yang telah mendaftarkan diri untuk menikah. Tak ingin pasangan muda yang rata-rata berusia 20-30 tahun ini mengalami kasus kekerasan hingga kegagalan, kantor Kemenag Batu berinisiatif memberikan pembekalan khusus.
Ditambahkan Kasie Binmas Islam di Kantor Kemenag Batu, Muhammad Rosyad bahwa dinamika masalah keluarga di Kota Batu terus meningkat semenjak kota ini berdiri sendiri sebagai sebuah Kota Wisata. Karena sejak Batu berkembang pesat sebagai Kota Wisata, banyak pendatang masuk ke kota ini.
“Ditambah lagi faktor ekonomi masyarakat yang meningkat juga ikut menambah potensi terjadinya permasalahan keluarga,”ujar Rosyad.
Untuk itu, kata Rosyad, pihaknyaterus menekankan adanya semangat Ketersalingan kepada para calon pasutri baru ini. Hal ini diupayakan agar masalah yang kecil tidak terus berlarut, dan masalah yang besar bisa diselesaikan dengan bijak.
“Dengan semangat ketersalingan, setiap pasangan baik pihak pria ataupun wanita bisa memberikan sikap saling melindungi, saling memberi, saling bertanggung jawab, dan sikap saling yang lain,”tambah Rosyad.
Untuk itu, lanjutnya, dalam pemberian pembekalan kali ini pihaknya menerapkan sistem pelatihan yang berbeda. Jika dulu pembekalan banyak diberikan dengan ceramah, saat ini diberikan lewat permainan yang pesannya mudah diserap oleh peserta.
Pengenalan dan penghapusan persepsi yang salah sangat ditekankan dalam permainan yang disiapkan Kantor Kemenag Batu. Karena tak sedikit pasangan di Kota Batu yang gagal menikah akibat masalah yang sepele.
“Dasar pemikiran yang salah, jika tidak dimanage dengan baik maka akan mendatangkan petaka. Dan dengan perubahan sistem pembinaan dari ceramah menjadi permainan terbukti mampu menurunkan angka kegagalan tersebut,”pungkas Rosyad.(nas)

Tags: