Pemkot Mojokerto Hati – hati Tangani Eks Gafatar

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus (tengah kiri) memimpin Rakor penanganan eks Gafatar di kantornya, Selasa (26/1) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus (tengah kiri) memimpin Rakor penanganan eks Gafatar di kantornya, Selasa (26/1) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Meski hanya empat orang warganya yang menjadi korban eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), namun Pemkot sangat hati-hati dalam melakukan penanganan. Sebelum mengembalikan mereka ke masyarakat, Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus memilih melakukan koordinasi dengan melibatkan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida), Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI).
”Penaganan eks Gafatar harus komprehensif, lintas sektoral, agar persoalannya bisa tuntas. Baik itu oleh eks anggota Gafatar maupun masyarakat yang menerima,” terang Wali Kota Mojokerto usai Rakor penanganan Eks Gafatar di kantornya, Selasa (26/1) kemarin.
Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus beserta unsur Forkopimda menggelar pertemuan di ruang kerja wali kota dengan melibatkan  Komandan Kodim 0815, Kapolres Mojokerto Kota, Ketua MUI, Ketua FKUB, Kepala Kementerian Agama, Kepala Bakesbangpol dan Kepala Dinas Sosial Kota Mojokerto bersama  dengan eks Gafatar yang dijemput dari Surabaya.
”Masyarakat sudah menerima dengan baik. Tapi kita juga melakukan upaya agar keluarga eks Gafatar tak kembali menjadi pemicu,” timpal Kapolres Mojokerto Kota, I Nyoman Budiharja yang mendampingi wali kota.
Wali kota juga berharap, keluarga eks Gafatar agar tak kembali menyebarkan ajaran Gafatar. Karena dari sisi keamanan pihaknya sudah menjelaskan bahayanya bagi mereka jika kembali. Tentunya ada reaksi sosial juga pelanggaran pidana. Kalau akhir bulan ini ada fatwa MUI keluar, begitu mereka melakukan dakwah terkait Gafatar,” imbuh Wali Kota Mas’ud Yunus lagi.
Selanjutnya empat orang yang berasal dari satu keluarga eks Gafatar dikembalikan ke kampung halamannya di Lingkungan Kedungsari, Kel Gunung Gedangan, Kec Magersari. Satu keluarga itu terdiri atas empat jiwa, yakni suami Sunardi (42), istri Arisnayanti (38), dua anak masing-masing Alvin Dava Anardi (11) dan Syafalia Candia Anardi (7).
”Selanjutnya Lurah bertugas memberi pendampingan penguatan, pemberdayaan untuk kelangsungan hidup mandiri,” ujar Anang Fahturohji, Kepala Bakesbangpol Pemkot Mojokerto usai meneken berita acara penyerahan keluarga Sunardi itu. [kar]

Tags: